Suara.com - Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen dikabarkan ikut ditangkap aparat kepolisian saat demonstrasi tolak Revisi Undang Undang (RUU) Pilkada di depan Gedung DPR RI, Kamis (22/8/2024) kemarin. Perihal kabar penangkapan Delpedro pun sempat diunggah lewat Instagram (IG) resmi Lokataru Foundation.
Admin akun tersebut menyebut jika Delpedro Marhaen sempat dikabarkan hilang saat melakukan pendampingan hukum terhadap para demonstran tolak RUU Pilkada di depan Gedung DPR, kemarin.
"Sejak ditangkap oleh polisi di wilayah gedung DPR sampai saat ini belum ditemukan keberadaanya saudara Delpedro Marhaen," demikian keterangan akun tersebut dikutip Suara.com pada Jumat (23/8/2024).
IG resmi Lokataru Foundation turut menampilkan wajah Delpedro Marhaen dalam kondisi babak belur. Dalam unggahan itu, mata bagian kiri Delpedro tampak lebam.
Akun tersebut mengaku sempat menerima informasi dari pesan WhatsApp yang mengabarkan jika Delpedro turut dianiaya saat ditangkap aparat.
"Foto kedua : Kabar terakhir dari Delpedro Marhaen ditangkap dan dipukul oleh polisi pada jam 6 sore yang dikabarkan melalui chat WhatsApp," tulis akun tersebut.
Akun IG resmi Lokataru Foundation juga memberikan kabar terbaru perihal keberadaaan Delpedro Marhaen yang ditangkap saat ikut demonstrasi tolak RUU Pilkada di depan Gedung DPR. Disebutkan jika Delpedro sempat digelandang aparat ke Polda Metro Jaya. Meski telah mendapat pendampingan hukum, akun tersebut belum menyebutkan apakah kondisi Delpedro apakah kembali dibebaskan atau masih ditahan pasca ditangkap aparat.
"UPDATE TERBARU: Delpedro Marhaen sudah dibawa ke Polda Metro Jaya dan sedang dalam proses pendampingan oleh Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD), meskipun sebelumnya sempat dihadang saat melakukan hendak melakukan pendampingan hukum," tulis akun tersebut.
Klaim Tak Tangkap Pendemo Tolak RUU Pilkada
Polda Metro Jaya sebelumnya mengeklaim tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis (22/8/2024).
"Tidak ada yang diamankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Komplek DPR, Kamis malam.
Kemudian, menanggapi pernyataan Adian Napitupulu bahwasanya ada 26 demonstran yang ditangkap polisi, Ade Ary menyebut bahwa informasi tersebut akan dipastikan terlebih dahulu.
"Kami pastikan lagi, kami belum dapat informasi tersebut. Sejauh ini situasi masih terkendali," kata Ade Ary dikutip dari Antara.
Ade Ary juga mengklaim situasi aksi hari ini berlangsung aman terkendali yang mana semua potensi kerusuhan bisa diatasi.
"Dinamika proses pengamanan itu berjalan lancar, potensi-potensi gangguan ketertiban, gangguan keamanan itu dapat dilakukan komunikasi dengan baik oleh Polda Metro Jaya dengan stakeholder yang mendukung pelaksanaan pengamanan ini," ujar dia.
Lebih lanjut, pihaknya juga bakal mengevaluasi pengamanan aksi, terkait banyaknya fasilitas umum yang rusak.
"Ya nanti evaluasi terhadap pelaksanaan pengamanan akan terus dilakukan secara internal agar pelayanan pelaksanaan itu terlaksana lebih optimal lagi," kata dia.
Diketahui, Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Adian Napitupulu menemui demonstran yang tertangkap dalam aksi tolak RUU Pilkada yang berlangsung di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Adian menyapa demonstran yang diamankan di pos polisi Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Terhadap para demonstran, Adian berjanji akan mengadvokasi mereka.
“Ada mahasiswa, ada yang dari LBH. Tadi gue (saya) juga ketemu di dalam mobil (di gerbang DPR sebelah kiri). Mereka mau dibawa ke Polda Metro Jaya. Ada sebagian mau dibawa ke Polres,” tutur Adian.
“Itu total yang gue temui di sini ada sebelas, di sana (gerbang DPR sebelah kiri) juga ada empat belas. Ada 26 orang. Tapi yang dalam sini sudah gue catat nama-namanya,” kata dia.
Berita Terkait
-
Dilarang Rekam Penangkapan Pendemo Tolak RUU Pilkada: Sejumlah Jurnalis Dipukuli Polisi, 2 Korban Masuk RS!
-
Polda Metro Jaya Klaim Tak Ada Pendemo Yang Ditangkap: Situasi Terkendali
-
Gagal Akrobat Politik DPR Sahkan RUU Pilkada, KPU Pastikan Ikuti Putusan MK
-
Adian Napitupulu Sambangi Polda Metro, Minta Demonstran Yang Ditangkap Dibebaskan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun