Suara.com - Baru-baru ini, beredar sebuah video di YouTube yang membuat klaim bahwa deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Rano Karno telah dilakukan.
Video tersebut diunggah oleh channel bernama Kopi Politik pada 18 Agustus 2024 dan menampilkan narasi seakan-akan Anies Baswedan dan Rano Karno telah dideklarasikan untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
Unggahan tersebut juga menarasikan bahwa PKB dan PDIP tak gentar melawan koalisi KIM Plus. Narasi ini diduga sengaja dibuat untuk membuat publik berfikir bahwa PKB dan PDIP bekoalisi untuk mengusung Anies Baswedan-Rano Karno untuk melawan Ridwan Kamil pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
"DEKLARASI ANIES RANO KARNO !! PKB DAN PDIP SIAP LAWAN KIM PLUS RIDWAN KAMIL ?!
BREAKING NEWS
DEKLARASI ANIES RANO
PKB & PDIP TAK GENTAR LAWAN KIM PLUS"
Hasil Periksa Fakta
Setelah dilakukan penelusuran ditemukan bahwa thumbnail atau gambar sampul video tersebut adalah hasil manipulasi. Thumbnail tersebut menampilkan gambar asli berupa suasana kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Banyuwangi yang diunggah oleh detik.com pada 08 Februari 2024.
Foto tersebut kemudian dimanipulasi dengan menambahkan foto Anies Baswedan dan Rano Karno. Selain itu, foto tersebut juga ditambahkan tulisan berikut: 'BREAKING NEWS DEKLARASI ANIES RANO PKB & PDIP TAK GENTAR LAWAN KIM PLUS'.
Unggahan tersebut juga menggabungkan sejumlah video menjadi satu yang tidak berkaitan dengan deklarasi Anies Baswedan dan Rano Karno.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Ikut Putusan MK soal Pilkada, Tak Kepikiran untuk Terbitkan Perppu
Kesimpulan
Klaim yang menyatakan bahwa Anies Baswedan dan Rano Karno telah dideklarasikan untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2024 adalah tidak benar dan merupakan bagian dari konten yang menyesatkan.
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam menyaring informasi yang beredar, terutama dari sumber-sumber yang tidak terpercaya. Sebaiknya, informasi yang beredar di media sosial perlu diverifikasi terlebih dahulu sebelum dipercaya dan disebarluaskan.
Berita Terkait
-
Jokowi Tegaskan Ikut Putusan MK soal Pilkada, Tak Kepikiran untuk Terbitkan Perppu
-
Respons Keras Amien Rais Soal Aksi Kawal Putusan MK: Jewer Rezim Zalim Dan Tolol Jokowi
-
Dekat dengan Kakak Amel Carla, Ini Sosok Verrel Uziel Ketum BEM UI yang Berani Lawan Arus
-
Polisi Diduga Minta Uang Tebusan Rp3 Juta ke Pendemo Tolak RUU Pilkada, Polda Metro Jaya Bilang Begini
-
Kiky Saputri Dibilang Kepedean usai Ngerasa Jadi Ordal Rezim: Sis, Kamu Cuma Alat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum