Suara.com - Di tengah ketegangan politik yang melanda Venezuela, Presiden Nicolas Maduro mengejutkan publik dengan mengumumkan bahwa perayaan Natal akan dimulai lebih awal tahun ini, tepatnya pada 1 Oktober.
Langkah ini, yang diumumkan dalam acara televisi mingguan yang dibawakan oleh Maduro, menimbulkan kontroversi dan dianggap oleh sebagian pihak sebagai upaya untuk meraih tujuan politik di tengah krisis yang berkepanjangan.
Maduro, yang kembali terpilih untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan presiden yang disengketakan pada bulan Juli lalu, membuat pengumuman tersebut di tengah protes besar-besaran yang mengecam hasil pemilihan tersebut. Meskipun ribuan pengkritik ditangkap, Maduro tampaknya memilih untuk mengalihkan perhatian dengan membawa suasana Natal lebih cepat ke negara yang tengah dilanda krisis ini.
"Sekarang bulan September, dan aroma Natal sudah terasa," ujar Maduro, yang kini berusia 61 tahun, dalam pernyataannya.
"Itulah sebabnya tahun ini, sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih kepada Anda sekalian, saya akan menetapkan Natal lebih awal pada tanggal 1 Oktober." lanjutnya.
Namun, pengumuman ini langsung menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk Konferensi Episkopal Venezuela, yang pada hari Selasa menegaskan bahwa hari libur Natal tidak boleh digunakan untuk tujuan politik atau propaganda. Mereka juga mengingatkan bahwa Natal secara tradisional dimulai pada tanggal 25 Desember.
Keputusan Maduro ini juga mendapatkan tanggapan beragam dari warga Venezuela. José Ernesto Ruiz, seorang pekerja kantoran di Caracas, menyatakan skeptisismenya terhadap pengumuman tersebut.
"Natal seharusnya menjadi saat penuh kegembiraan, reuni keluarga, pesta, dan hadiah. Tetapi dengan krisis politik ini, siapa yang dapat percaya bahwa Natal akan datang lebih awal?" ujarnya.
Sementara itu, Inés Quevedo, seorang sekretaris dan ibu dua anak, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi ekonomi yang sulit di Venezuela.
Baca Juga: Buat Gaduh, Pengadilan Venezuela Segera Tangkap Mantan Capres Oposisi Sayap Kanan Edmundo Gonzalez
"Kami semua khawatir tentang bagaimana kami akan menyediakan makanan di meja makan, bagaimana kami akan membayar bus, menyekolahkan anak-anak, dan membeli obat-obatan ketika kami membutuhkannya. Saya tidak yakin mereka akan menaikkan gaji kami atau membayar 'aguinaldo'," katanya, merujuk pada bonus Natal yang biasanya diterima pekerja di akhir tahun.
Rupanya langkah Maduro ini bukan yang pertama kalinya, pada masa pandemi COVID-19, ia juga mempercepat datangnya Natal, meskipun tidak pernah sedini tahun ini. Di tengah situasi politik yang tegang, Maduro menegaskan bahwa musim Natal akan tiba dengan kedamaian, kebahagiaan, dan keamanan.
Namun, pengumuman Natal lebih awal ini datang hanya beberapa jam setelah seorang hakim Venezuela mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Edmundo González, lawan politik utama Maduro, dengan tuduhan konspirasi, pemalsuan dokumen, dan perampasan kekuasaan. Partai González mengklaim bahwa mereka sebenarnya memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan bulan Juli, berbeda dengan hasil resmi yang memenangkan Maduro.
Keputusan Maduro untuk mempercepat Natal di tengah krisis ini menambah panjang daftar kebijakan kontroversialnya, menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya menjadi prioritas bagi pemerintahan yang telah berkuasa sejak 2013 ini.
Berita Terkait
-
Buat Gaduh, Pengadilan Venezuela Segera Tangkap Mantan Capres Oposisi Sayap Kanan Edmundo Gonzalez
-
Pesawat Kepresidenan Venezuela Dibajak Amerika Serikat?
-
Pesawat Kepresidenan Disita AS, Pemerintah Venezuela Ngamuk
-
Eropa Tolak Nicolas Maduro Sebagai Presiden Terpilih Venezuela
-
Ditengah Demo Ricuh di Venezuela Tolak Hasil Pemilu, Nicolas Maduro Rombak Total Kabinet
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok