Suara.com - Gedung Putih mengecam pernyataan Elon Musk mengenai kekerasan politik pada hari Senin, menyebutnya sebagai "tidak bertanggung jawab," setelah Musk mengeluarkan komentar yang kini telah dihapus di platform X terkait upaya pembunuhan terhadap Donald Trump.
"Tidak ada ruang bagi kekerasan politik atau bentuk kekerasan lainnya di negara kita," ujar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang menekankan betapa pentingnya mengutuk kekerasan.
"Retorika semacam ini adalah hal yang tidak bertanggung jawab," tambah pernyataan tersebut.
Dalam unggahannya di X pada hari Minggu, Musk menanggapi sebuah pertanyaan dari pengguna yang bertanya, "Mengapa mereka ingin membunuh Donald Trump?" dengan menjawab, "Dan tidak seorang pun mencoba membunuh Biden/Kamala," yang kemudian memicu banyak kritik.
Musk, yang merupakan pemilik platform media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kemudian menjelaskan bahwa komentarnya adalah sebuah lelucon dan mengakui bahwa ada kemungkinan salah tafsir akibat format teks.
"Yah, satu pelajaran yang saya ambil adalah bahwa hanya karena saya berbicara kepada sekelompok orang dan mereka tertawa, bukan berarti hal itu akan diterima dengan cara yang sama saat diunggah di X," ujarnya menambahkan. (Antara)
Berita Terkait
-
Dua Kali Selamat dari Upaya Pembunuhan, Donald Trump Tuding Kamala Harris Sebarkan Retorika Kiri Komunis
-
Bukan Kamala Harris dan Donald Trump, Ini Kandidat yang jadi Pilihan Warga Muslim di Negara Bagian pada Pemilu AS
-
VIDEO EKSKLUSIF: Penyergapan Dramatis Pria Bersenjata yang Bidik Trump di Florida!
-
5 Poin Penting Upaya Pembunuhan Trump yang Kedua Kalinya, dari Tersangka hingga Secreet Service
-
Elon Musk Tuding Partai Demokrat Dorong Orang untuk Membunuh Donald Trump
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?