Suara.com - Konflik antara Nikita Mirzani dengan anak sulungnya Laura Meizani alias Lolly telah menjadi konsumsi publik. Dari kasus yang menimpa keduanya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta publik turut mengambil pembelajaran.
Komisioner KPAI bidang pengasuhan Ai Rahmayanti menyampaikan, orang tua dan anak perlu memahami hak dan kewajiban masing-masing dalam berhubungan sebagai keluarga.
"Dalam kehidupan di dalam rumah tangga, tentunya ini kita harus benar-benar memberikan bagaimana hak dan kewajiban, baik untuk orang tua ataupun anak ya. Karena ketika keseimbangan itu terjadi, maka tidak akan terjadi hal-hal yang terjadi seperti ini ya," kata Ai kepada Suara.com, dihubungi Jumat (20/9/2024).
Ai berharap setiap orang tua punya kesadaran akan kewajibannya dalam memberikan pengasuhan yang aman dan nyaman untuk anak. Serta memberikan nafkah yang layak.
"Seperti yang dicantumkan di dalam undang-undang bahwa orang tua memiliki kewajiban untuk mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak. Kemudian menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan dan bakat minatnya. Juga menjaga anak dari kekerasan dan diskriminasi," tutur Ai.
Selain hak atas pengasuhan tersebut, anak juga punya kewajiban terhadap orang tuanya. Ai berpesan bahwa anak juga wajib menghormati orang tua dan berperilaku secara etika dan ahlak yang baik di dalam keluarga.
"Ini yang perlu dikedepankan baik oleh orang tua ataupun anak, sehingga hal-hal yang terjadi hari ini itu bisa dicegah," pesannya.
Diketahui, kisruh antara Nikita Mirzani dengan Lolly sampai melibatkan pihak kepolisian. Nikita sampai menjemput paksa anaknya di apartemen agar mau jalani pemeriksaan di kantor polisi terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Vadel Badjideh kepada Lolly.
Remaja 17 tahun itu didampingi oleh sejumlah orang, termasuk Nikita sendiri, pengacara, dan Komnas Anak.
Sebelum dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan, Lolly sempat mengamuk. Ia yang dijemput paksa di apartemen Bintaro, Jakarta Selatan sampai meronta-ronta minta dibebaskan.
Berita Terkait
-
KPAI Sarankan Nikita Mirzani dan Lolly Duduk Bersama, Saling Dengarkan Keinginan Masing-masing
-
Pihak Vadel Badjideh Pernah 'Ngadu' ke KPAI Soal Nikita Mirzani Tak Beri Nafkah Lolly
-
Kondisi Nikita Mirzani Usai Jemput Paksa Lolly Terungkap: Badannya...
-
Moral Orang Dewasa yang Kontenin Pejemputan Paksa Lolly Dipertanyakan, Termasuk Dokter Ini
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Gelar Tes Urine di Rutan, KPK Pastikan 73 Tahanan Bersih dari Narkoba
-
Bupati Aceh Tamiang Menangis di Hadapan DPR, Minta Jaminan Hidup untuk Warga Korban Banjir
-
Bupati Aceh Tamiang Minta Arahan Menhut soal Pemanfaatan Kayu Sisa Banjir Bandang
-
Detik-detik Puting Beliung di Bogor Terbangkan Sayap Pesawat 300 Meter hingga Timpa Rumah Warga
-
Ribuan Buruh KSPI Demo di Monas, Tuntut Dedi Mulyadi Kembalikan Kenaikan UMSK Jabar
-
Pilunya Bupati Aceh Utara: Warga Kami Hanyut tapi Tidak Viral, Presiden Belum Pernah Hadir!
-
4.839 Rumah Hilang, Bupati Aceh Tamiang Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap
-
Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Usung Doa Bersama dan Donasi Korban Bencana
-
Erros Djarot: Taufiq Kiemas Sosok Paling Gigih Dorong Megawati jadi Pemimpin Indonesia
-
Butuh Alat Berat, Bupati Aceh Tamiang: Petani Kami Nekat Tetap Menanam Meski Sawah Tertimbun Lumpur