Suara.com - Israel diduga kembali melakukan serangan udara, kali ini terjadi di wilayah Provinsi Latakia di barat laut Suriah, Kamis (17/10/2024) waktu setempat.
Menurut kantor berita Suriah, ledakan itu terdengar di langit Latakia, bahkan membuat sistem pertahanan negara tersebut langsung merespon kuat.
Dilaporkan bahwa tim pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di lokasi serangan.
Beberapa ledakan juga terjadi setelah serangan terhadap markas militer di pintu masuk timur Latakia, sebagaimana terlihat dalam video di media sosial.
Di wilayah tempat pasukan pemerintahan Bashar al-Assad berada itu, ada juga personel kelompok Hizbullah.
Israel belum berkomentar terkait dugaan serangan ini.
Sejak pecah perang saudara Suriah pada 2011, Israel sesekali menyerang posisi militer di Suriah dengan target kelompok-kelompok yang didukung Iran dan tentara Suriah.
Desakan Gencatan Senjata
Para pemimpin Uni Eropa dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mendesak pihak yang bertikai agar melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan Lebanon, menurut deklarasi bersama yang diadopsi pada Rabu (16/10).
Baca Juga: Kantor Wali Kota Hancur, Lebanon Kecam kebrutalan Israel, PBB Investigasi!
"Kami menyerukan implementasi penuh Resolusi 2735 DK PBB, termasuk gencatan senjata segera, penuh, dan total, pembebasan sandera, dan pertukaran tahanan Palestina," demikian bunyi dokumen hasil KTT pertama antara pemimpin Uni Eropa dan GCC
Dokumen itu juga menyatakan, "Kami menyerukan akses kemanusiaan segera dan tanpa hambatan bagi penduduk sipil, termasuk distribusi bantuan kemanusiaan yang aman dan efektif di seluruh Jalur Gaza untuk semua warga Palestina," dan menambahkan bahwa mereka juga menyerukan gencatan senjata di Lebanon.
Para pemimpin Uni Eropa dan negara-negara Teluk juga menyerukan agar hubungan diplomatik dengan Iran dipertahankan guna membantu menyelesaikan krisis di Timur Tengah.
"Kami menekankan pentingnya keterlibatan diplomatik dengan Iran, untuk mendorong de-eskalasi di kawasan," kata pernyataan tersebut.
Kawasan Timur Tengah dan Teluk Persia harus bebas dari senjata nuklir, tegas para pemimpin, seraya menambahkan bahwa mereka bertekad agar Iran "tidak pernah mengembangkan atau memperoleh senjata nuklir."
Mengenai situasi di Ukraina, para pemimpin Uni Eropa dan GCC memuji upaya negara-negara Arab dalam aspek kemanusiaan dari konflik di Ukraina.
"Kami menyambut baik upaya mediasi oleh negara-negara GCC terkait isu kemanusiaan, seperti pertukaran tawanan perang dan penyatuan kembali keluarga," kata para pemimpin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO