Suara.com - Kantor HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan data mencengangkan pada Jumat (8/11), menyatakan bahwa hampir 70 persen korban tewas yang telah diverifikasi dalam perang Gaza adalah perempuan dan anak-anak.
Temuan ini menyoroti pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip mendasar hukum humaniter internasional.
Laporan ini mencakup tujuh bulan pertama konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza, yang dimulai lebih dari setahun lalu.
Dari 8.119 korban yang diverifikasi oleh Kantor HAM PBB dalam periode itu, jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan angka 43.000 korban yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan Palestina selama 13 bulan penuh konflik.
Meskipun demikian, rincian korban berdasarkan usia dan jenis kelamin dalam laporan PBB mendukung pernyataan Palestina bahwa perempuan dan anak-anak menjadi mayoritas yang tewas dalam perang ini.
“Pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter internasional, termasuk prinsip pembedaan dan proporsionalitas, sangat terlihat,” kata Kantor HAM PBB dalam pernyataan yang menyertai laporan setebal 32 halaman tersebut.
Volker Turk, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, menegaskan pentingnya akuntabilitas terkait dugaan pelanggaran serius hukum internasional.
“Sangat penting bahwa tuduhan pelanggaran ini ditangani melalui lembaga peradilan yang kredibel dan imparsial, dan sementara itu, semua bukti yang relevan harus dikumpulkan dan disimpan,” tegas Turk.
Sementara itu, Israel belum memberikan komentar atas temuan laporan tersebut. Militer Israel, yang meluncurkan ofensifnya sebagai respons atas serangan 7 Oktober 2023, di mana pejuang Hamas membunuh sekitar 1.200 orang di Israel selatan dan menyandera lebih dari 250 orang, menyatakan bahwa mereka berupaya menghindari korban sipil di Gaza.
Baca Juga: Robek Bendera Palestina, Suporter Maccabi Tel Aviv Diserang di Amsterdam
Namun, Israel mengklaim bahwa satu warga sipil tewas untuk setiap pejuang, menuduh Hamas menggunakan fasilitas sipil sebagai perisai manusia. Hamas membantah tuduhan ini, termasuk penggunaan rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya.
Laporan itu juga mencatat korban termuda yang terverifikasi adalah seorang bayi berusia satu hari, sementara yang tertua adalah perempuan berusia 97 tahun. Anak-anak mewakili 44 persen dari total korban, dengan kelompok usia lima hingga sembilan tahun menjadi yang terbesar, diikuti anak usia 10 hingga 14 tahun, dan anak di bawah empat tahun.
Data ini mencerminkan demografi Gaza dan menunjukkan kegagalan nyata untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang memadai guna menghindari korban sipil.
Laporan juga mengungkapkan bahwa dalam 88 persen insiden, lima atau lebih orang tewas dalam serangan yang sama, mengindikasikan penggunaan senjata dengan dampak luas oleh militer Israel. Beberapa kematian mungkin juga diakibatkan proyektil meleset dari kelompok bersenjata Palestina.
Temuan ini memperbarui urgensi bagi komunitas internasional untuk mencari solusi damai yang melindungi nyawa manusia, terutama mereka yang paling rentan.
Berita Terkait
-
Robek Bendera Palestina, Suporter Maccabi Tel Aviv Diserang di Amsterdam
-
Dua Mahasiswa Pro-Israel Diserang Pria Bertopeng di Chicago
-
Akankah Donald Trump Ancam Pengiriman Senjata ke Israel?
-
Parlemen Zionis Israel Sahkan Undang-undang Hukuman Penjara Bagi Anak-anak
-
Majelis Taklim Deklarasikan Gerakan Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf