Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam Hizbullah pada hari Kamis dengan "perang intensif" jika melanggar gencatan senjata Lebanon yang rapuh, yang pada hari kedua gencatan senjata tersebut menegang karena tekanan dari kedua belah pihak.
Beberapa jam sebelumnya, militer Israel mengatakan telah menyerang fasilitas senjata Hizbullah di Lebanon selatan, tempat mereka mengatakan "aktivitas teroris teridentifikasi". Sebelumnya, mereka menembaki orang-orang yang dikatakan melanggar gencatan senjata.
Gencatan senjata, yang mulai berlaku sebelum fajar pada hari Rabu, bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan ribuan orang di Lebanon dan memicu pengungsian massal di Lebanon dan Israel.
"Jika perlu, saya memberikan arahan kepada (tentara Israel) untuk melancarkan perang intensif jika terjadi pelanggaran gencatan senjata," kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan penyiar Israel Channel 14.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan aktivitas teroris teridentifikasi di sebuah fasilitas yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon selatan, seraya menambahkan bahwa ancaman itu digagalkan oleh angkatan udaranya.
Nazih Eid, wali kota Baysariyeh di Lebanon selatan, mengatakan kepada AFP bahwa sebuah serangan telah menghantam sebuah wilayah di kotanya.
"Mereka menargetkan wilayah hutan yang tidak dapat diakses oleh warga sipil," katanya.
Kesepakatan untuk mengakhiri perang di Lebanon ditengahi oleh sekutu utama Israel, Amerika Serikat dan Prancis.
Berdasarkan perjanjian tersebut, pasukan Israel akan mempertahankan posisi mereka tetapi "periode 60 hari akan dimulai di mana militer dan pasukan keamanan Lebanon akan memulai pengerahan mereka ke arah selatan", seorang pejabat AS mengatakan kepada wartawan dengan syarat anonimitas.
Baca Juga: Ibu di Gaza Melahirkan di Tengah Banjir dan Serangan Israel: Apa Salah Kami?
Kemudian, Israel harus memulai penarikan bertahap tanpa terbentuknya kekosongan yang dapat diisi oleh Hizbullah atau pihak lain, kata pejabat itu.
Berita Terkait
-
Kejahatan Perang di Gaza: Semua Negara Uni Eropa Wajib Tangkap Netanyahu dan Gallant
-
Jenderal Iran Tewas di Suriah, Teheran Tuding Israel dan AS Dalang Serangan
-
Suriah Bergejolak Lagi: 200 Nyawa Melayang dalam Pertempuran Sengit, Jalan Raya Damaskus-Aleppo Jatuh ke Tangan Jihadis
-
Hizbullah Paksa Israel Gencatan Senjata, Panglima Garda Revolusi Iran Sebut Kekalahan Memalukan
-
Ibu di Gaza Melahirkan di Tengah Banjir dan Serangan Israel: Apa Salah Kami?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?