Suara.com - Polisi Bandra menangkap sepasang suami istri yang diduga kuat membunuh keponakan mereka dan melukai kerabat lainnya pada Sabtu malam akibat perselisihan terkait sengketa properti.
Kedua tersangka diidentifikasi sebagai Habibur Rehman Khan (56) dan istrinya, Sana Khan (36), yang tinggal di kawasan Bandra West.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 10 malam di dekat Gaity Galaxy Theatre, saat keributan keluarga menarik perhatian warga setempat.
Polisi yang tiba di lokasi menemukan Kamran Faizal Fazal (33) tergeletak bersimbah darah, sementara keponakan lainnya, Sadikin Riyassuddin Sayyed (18), mengalami luka-luka.
Menurut keterangan Sadikin Sayyed, dirinya dan Fazal datang menemui pasangan tersebut untuk membicarakan masalah sengketa properti yang telah lama berlangsung. Namun, percakapan memanas hingga berujung pada adu mulut dan kekerasan.
Dalam situasi yang memanas itu, Habibur Rehman Khan dilaporkan mengambil sebatang bambu dan memukul kedua pria tersebut dengan brutal. Fazal, yang menjadi sasaran utama serangan, menderita luka parah dan segera dilarikan ke Bhabha Hospital.
Sayangnya, tim medis menyatakan Fazal meninggal dunia saat tiba di rumah sakit. Sementara itu, Sayyed berhasil melarikan diri dengan luka ringan.
Berdasarkan laporan Sayyed, polisi Bandra segera bertindak cepat dengan meringkus pasangan suami istri tersebut. Mereka langsung dikenai pasal pembunuhan dan kini tengah ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Keributan yang dipicu oleh sengketa properti ini berakhir tragis. Korban kehilangan nyawa, sementara tersangka telah diamankan untuk proses hukum,” ujar seorang pejabat kepolisian setempat.
Baca Juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Anak Bunuh Ayah-Nenek Pekan Ini, Digelar Tertutup
Berita Terkait
-
Polisi Gelar Rekonstruksi Anak Bunuh Ayah-Nenek Pekan Ini, Digelar Tertutup
-
Usai Periksa Saksi Kunci, Polisi akan Gelar Rekonstruksi Kasus Anak Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak
-
Reog Ponorogo Masuk Daftar UNESCO, Lindungi Budaya Indonesia dari Klaim Asing!
-
Kemen PPPA akan Bentuk Tim Khusus Selidiki Mental Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak
-
Menteri PPPA Sebut Anak Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak Rajin Ibadah, Motif Belum Terungkap
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru