Suara.com - Polisi akhirnya meringkus George Sugama Halim, anak bos toko roti di kawasan Jakarta Timur yang menjadi pelaku penganiayaan terhadap karyawati. Penangkapan itu dilakukan setelah polisi mengendus lokasi persembunyian George di sebuah hotel di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Beredar video di media sosial yang merekam detik-detik pria bertubuh gemuk itu dicokok polisi di salah satu kamar hotel. Video penangkapan terhadap George, salah satunya turut dibagikan oleh akun X, @Mdy_Asmara1701 pada Senin (16/12/2024).
"Detik-detik anak bos toko roti ditangkap di Hotel Sukabumi. Akhirnya diciduk juga. Kalau udah berurusan sama netizen mau lu pamer bekingan juga nggak ngaruh," demikian keterangan unggahan akun tersebut dikutip Suara.com, Senin.
Dalam video itu, tampak sejumlah polisi berpakaian preman mendatangi salah satu kamar hotel yang menjadi persembunyian George saat buron. Bahkan, polisi tampak sopan ketika mengetuk pintu kamar hotel.
Berdasar video tersebut, anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Aiptu Zakaria alias Jacklyn Choppers alias Bang Jack tampak ikut turun tangan saat menangkap George.
"Assalamualaikum, George," ujar Jacklyn saat menyapa pelaku yang berada di dalam kamar hotel.
Ketika ditangkap, George tampak masih berada di atas ranjang. Tampak Aiptu Zakaria juga sempat memberitahukan kepada George soal kehadiran sejumlah polisi di kamar hotel itu.
"Udah paham George ya. Masalahnya udah paham?" tanya Jacklyn yang dibalas George dengan anggukan kepala.
Setelah, salah satu penyidik pun tampak berbicara dengan George untuk menjelaskan alasan penangkapan tersebut. Anak bos toko roti yang masih berada di atas kasus itu pun tampak mencermati penjelasan polisi yang menangkapnya.
Baca Juga: Buka Suara Kasus Anak Bos Roti di Jaktim Aniaya Karyawati, Ajudan Prabowo: Yang Bersangkutan Kabur
Terkait video penangkapan itu, George pun tampak dibawa keluar dari kamar hotel dengan pengawalan polisi berpakaian preman. Meski sudah ditangkap, George masih tampak santai dengan kondisi kedua tangan tanpa diborgol.
Video penangkapan terhadap George pun turut diramaikan oleh netizen dengan beragam komentar. Namun, tak sedikit yang justru menyoroti cara para anggota kepolisian karena dianggap sopan ketika menangkap George. Bahkan, ada yang membanding-bandingkan cara penangkapan terhadap George itu oleh polisi dengan pelaku kasus lain.
"Sopan sekali ya semuanya," tulis akun @on*********.
"Sopan amat nangkepnya pak sentil dikit idung nya napa, tapi patut di apresiasi gercep makasi ya udah di proses semoga di hukum sesuai perbuatannya," timpal akun @ra********.
"Beda cara nangkepin orang berduit ama orang yang di bawah garis kemiskinan," sindir akun @Th***********.
Selain itu, netizen lainnya juga ada yang salah fokus alias salfok dengan George yang kedua tangannya tidak diborgol setelah ditangkap aparat.
"Kok gak diborgol?" tanya akun @a1*****.
"Biasanya kaya gitu diborgol ini kok ga ya," timpal akun @Lu****** penasaran.
George ditangkap setelah aksinya menganiaya karyawati toko roti di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak pria berbadan bongsor mengamuk hingga melempar kursi ke arah pegawai wanita. Imbas dari penganiayaan itu, korban mengalami luka-luka termasuk di bagian kepala. Motif dugaan penganiayaan itu karena korban menolak saat disuruh mengantarkan makanan ke kamar pelaku yang tak lain adalah anak bos toko roti tersebut.
Dari video viral, ternyata korban telah melaporkan ke polisi atas kasus penganiayaan anak bos toko roti pada 18 Oktober 2024 lalu sehari setelah peristiwa itu.
Berita Terkait
-
Buka Suara Kasus Anak Bos Roti di Jaktim Aniaya Karyawati, Ajudan Prabowo: Yang Bersangkutan Kabur
-
Pose Salam Komando, Jejak Digital Anak Bos Toko Roti di Jaktim Penganiaya Karyawati Dikuliti: Benarkah Kebal Hukum?
-
Sadis! Karyawati Toko Roti di Jaktim Dianiaya Bosnya, Dilempar Kursi Gegara Ogah Antar Makanan ke Kamar
-
Colek Prabowo soal Wacana Kenaikan PPN 12 Persen, Susi Pudjiastuti Sebut Ucapan Menko Airlangga Ngaco
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO