Suara.com - Kampung Boncos dikenal sebagai zona merah peredaran narkoba di wilayah DKI Jakarta. Tak heran wilayah ini menjadi langganan penggerebekan polisi.
Terbaru, aparat Polres Metro Jakarta Barat menggerebek Kampung Boncos pada Kamis (20/12/2024). Sebanyak 31 orang diangkut karena positif mengonsumsi narkoba.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa 21 gram narkotika jenis sabu, alat isap (bong), empat senjata tajam jenis celurit, sebuah pistol korek api, alat timbang digital dan puluhan korek api.
Bukan kali ini saja polisi menggerebek Kampung Boncos. Sudah seringkali polisi menyambangi wilayah yang dikenal sebagai kampung narkoba ini.
Di tahun 2018, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan Kampung Boncos mulai dikenal sebagai kampung narkoba sejak tahun 1996. Berbagai jenis barang haram dapat dengan mudah ditemukan di sana.
Menjadi daerah yang dikenal sebagai kampung narkoba, di manakah letak Kampung Boncos? Kampung Boncos berada di Gang Kiapang, RW 3, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.
Dikutip dari Tempo, Sebelum menjadi Kampung Boncos, wilayah ini dikenal dengan nama Kirai Gipang pada 1960 hingga 1970-an. Kala itu belum terdapat pemukiman di sana.
Pada 1980-an, lahan tersebut merupakan lokasi kosong. Para pemulung menjadikannya tempat pembuangan berangkal untuk daur ulang sampah.
Lambat laun, wilayah ini makin banyak didatangi orang hingga di awal 2000-an, kawasan ini sudah menjadi padat penduduk. Para pemukim kebanyakan merupakan kuli angkut di Pasar Tanah Abang, pekerja seks komersial, maupun turis. Dari sanalah bisnis jual beli narkoba mulai tumbuh.
Pada 2002, Kampung Boncos menjadi tempat peredaran narkoba yang terbuka. Transaksi dilakukan seringnya secara terang-terangan.
Berita Terkait
-
Amnesti Prabowo Bukan Solusi Kurangi Jumlah Napi Narkoba, LBH: Kalau Ganti Presiden Penjara Penuh Lagi
-
Mary Jane Veloso Kembali ke Filipina dan Disambut Keluarga Setelah 14 Tahun di Penjara Indonesia
-
DPR Curiga Brigadir Anton Si Pembunuh Bagian Geng Narkoba Fredy Pratama, Kasusnya Sangat Sadis jika Difilmkan
-
Berkedok Pabrik Cokelat, Bisnis Narkoba Milik Rezim Assad Kini Terbongkar!
-
Bukan Napi Narkoba, Presiden Prabowo Diminta Prioritaskan Amnesti untuk Tapol dan Napol
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah
-
Rakyat Jakarta Nombok! Said Iqbal Desak Pramono Anung Naikkan UMP 2026 Jadi Rp5,89 Juta
-
30 Tahun Menanti, Jalan Rusak di Karet Tengsin Akhirnya Mulus dalam Sebulan
-
Sebut Penanganan Banjir Sumatera Terburuk, Ray Rangkuti: Klaim Pemerintah Mudah Dipatahkan Medsos