Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (12/2) memperingatkan bahwa Hamas harus membebaskan semua sandera yang mereka tahan di Gaza paling lambat Sabtu siang. Jika tidak, ia akan mengusulkan pembatalan gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta membiarkan kekacauan terjadi.
Trump mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap keputusan Hamas yang menghentikan pembebasan sandera dan menyatakan bahwa ia ingin semua sandera dikembalikan sekaligus, bukan secara bertahap.
“Menurut saya, jika semua sandera tidak dikembalikan paling lambat Sabtu pukul 12 siang, saya rasa ini saat yang tepat. Saya akan katakan, batalkan saja dan semua taruhan akan batal dan biarkan kekacauan terjadi,” tegasnya saat berbicara di Ruang Oval.
Selain itu, Trump mengancam akan menahan bantuan ke Yordania dan Mesir jika kedua negara tersebut menolak menerima pengungsi Palestina yang direlokasi dari Gaza. Ia dijadwalkan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah pada Selasa (13/2) untuk membahas masalah ini.
Di tengah ketegangan ini, muncul kebingungan atas usulan Trump agar AS mengambil alih Gaza setelah pertempuran berakhir. Ia mengusulkan pemukiman kembali 2,2 juta warga Palestina di tempat lain dan menjadikan Gaza sebagai “Riviera Timur Tengah.”
Namun, ia juga menyatakan bahwa warga Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali ke Gaza, berbeda dengan pejabat AS lainnya yang mengindikasikan relokasi hanya bersifat sementara.
Pernyataan ini menuai kritik tajam. Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyebutnya sebagai pernyataan yang tidak bertanggung jawab dan memperingatkan bahwa rencana semacam itu dapat memicu eskalasi di kawasan.
Negara-negara Arab, termasuk Mesir dan Yordania, menolak keras gagasan relokasi warga Palestina. Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan kepada Senator AS Marco Rubio bahwa negara-negara Arab mendukung Palestina dalam menolak rencana Trump, karena khawatir pemindahan paksa akan mengganggu stabilitas kawasan.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan respons yang lebih fleksibel, dengan menyatakan bahwa warga Palestina dapat kembali ke Gaza setelah wilayah tersebut dibangun kembali.
Baca Juga: Buldoser Israel Ratakan Nur Shams, Ribuan Warga Palestina Mengungsi
Gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas kini terancam runtuh setelah Hamas menuduh Israel melanggar perjanjian dan menghentikan pembebasan sandera. Jika Trump mendorong pembatalan gencatan senjata, konflik di Gaza berisiko meningkat kembali.
Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menyatakan bahwa ia ingin membangun komunitas permanen bagi warga Palestina di luar Gaza, dengan membandingkannya sebagai “proyek pengembangan real estat masa depan.” Namun, rencana ini menghadapi penolakan luas dari komunitas internasional yang mengecamnya sebagai upaya pembersihan etnis.
Berita Terkait
-
Buldoser Israel Ratakan Nur Shams, Ribuan Warga Palestina Mengungsi
-
AS Desak Israel Patuhi Tenggat Waktu Gencatan Senjata dengan Hizbullah
-
Israel Langgar Gencatan Senjata, Hamas Hentikan Pembebasan Sandera
-
Kontroversi Rencana Donald Trump: Usulkan Pemindahan Warga Palestina dari Gaza Secara Permanen
-
Israel Lancarkan Serangan Brutal di Kamp Pengungsi Nur Shams
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?