Suara.com - Belakangan ini, muncul isu di media sosial yang menyebut BPJS Kesehatan terancam bangkrut. Kabar ini beredar karena lembaga tersebut disebut hanya mampu membayar klaim ke rumah sakit dalam rentang waktu 3-6 bulan setelah diajukan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa kondisi keuangan BPJS Kesehatan saat ini masih stabil dan dalam keadaan sehat. Ghufron membantah tuduhan bahwa BPJS Kesehatan gagal membayar rumah sakit yang telah bermitra dengannya. Pernyataan ini ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR-RI.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa aset neto Dana Jaminan Sosial (DJS) yang dimiliki BPJS Kesehatan mencapai Rp 49 triliun. Menurutnya, BPJS Kesehatan dapat dikategorikan sehat apabila mampu membayar klaim dalam jangka waktu minimal satu setengah bulan. Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 53 Tahun 2018, yang menetapkan bahwa BPJS dianggap dalam kondisi sehat jika dapat membayar klaim peserta dalam kurun satu setengah hingga enam bulan ke depan.
Karena pernyataannya ini, banyak yang ingin mengetahui lebih dalam rekam jejak Ali Ghufron Mukti. Berikut ulasannya.
Rekam Jejak Ali Ghufron Mukti
Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. adalah seorang akademisi dan dokter yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan sejak 22 Februari 2021. Sebelum menduduki posisi tersebut, ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
Berdasarkan berbagai sumber, Ali Ghufron Mukti lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 17 Mei 1962. Saat ini, usianya telah mencapai 62 tahun. Ia menikah dengan Inayati dan dikaruniai tiga orang anak. Pendidikan tinggi ditempuhnya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dan ia lulus sebagai dokter pada tahun 1988. Setelah itu, ia melanjutkan studi S2 di Mahidol University dan meraih gelar master di bidang Tropical Medicine. Kemudian, ia melanjutkan S3 di University of Newcastle, Australia, dan berhasil memperoleh gelar doktor di bidang kesehatan masyarakat pada tahun 2000.
Kariernya dimulai saat ia menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UGM pada tahun 2008. Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua Pengelola Gama Medical Center dari 2004 hingga 2011. Pada periode 2011-2014, ia dipercaya menjadi Wakil Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Bahkan, ia sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Kesehatan setelah wafatnya Endang Rahayu Sedyaningsih pada tahun 2012, sebelum kemudian digantikan oleh Nafsiah Mboi.
Ali Ghufron Mukti kemudian ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan sejak 22 Februari 2021. Dalam hal keuangan, ia tercatat tidak memiliki utang, dengan total kekayaan yang mencapai Rp 36.984.163.792.
Baca Juga: Cara Cek Nomor BPJS Kesehatan dengan NIK, Praktis dan Cepat!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN