Suara.com - Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) membenarkan bahwa biaya uang kuliah tunggal (UKT) kemungkinan naik bila biaya operasional dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) ikut dipangkas imbas dari efisiensi anggaran.
"Ketika perguruan tinggi berusaha untuk menutupi dana yang dipotong tadi, paling rasional yaitu UKT yang berisiko untuk naik memang. Kenapa UKT? Karena memang tidak semua perguruan tinggi mempunyai kapasitas untuk mengoptimalkan pendanaan di luar UKT," ujar Ketua MRPTNI Eduart Wolok kepada Suara.com saat dihubungi Kamis (13/2/2025) malam.
Menurut Eduart, belum banyak PTN yang bisa mendapatkan pendapatan tambahan di luar bantuan dari Kementerian. Sehingga juga harus mengandalkan biaya UKT yang dibayarkan mahasiswanya.
Dia menyebutkan bahwa tidak semua perguruan tinggi yang sudah relatif maju dan bisa bekerja sama dengan industri untuk punya pendapatan tambahan.
"Jadi ketika dilakukan pemotongan pasti akan sangat berasa imbasnya buat PTN," katanya.
Hingga saat ini, Eduart menyampaikan kalau belum ada informasi terkait pemotongan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dari Diktisaintek.
Namun demikian, dia menyebut kalau PTN sebenarnya sudah bersiap untuk menyikapi kondisi jika anggaran dari pemerintah memang dipotong.
"Tentu kita sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk itu karena kita tidak ingin terganggu layanan terhadap mahasiswa. Tapi pasti akan di-switch dengan program yang lain, yang mana program lain itu tetap tidak bisa ditangguhkan," ujarnya.
Diketahui, Kementerian Diktisaintek terkena efisiensi anggaran sebesar Rp 14,3 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp 56,6 triliun di 2025. Potensi naiknya UKT itu mulanya disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro saat rapat dengan Komisi X DPR RI.
Baca Juga: Majelis Rektor PTN Sambut Baik Rencana Kampus Kelola Tambang, Biaya UKT Turun?
Satryo menyampaikan kalau BOPTN terkena pemangkasan, pagu awal program itu sebesar Rp 6,018 triliun kemudian terkena efisiensi sebesar Rp 3 triliun. Satryo mendorong anggaran dikembalikan ke pagu awal.
"Karena kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah," kata Satryo.
Berita Terkait
-
Kemenhan dan TNI Pangkas Anggaran Sampai Rp 26 Triliun, Kesejahteraan Prajurit Ikut Terdampak?
-
Anggaran BNPT Kena Efisiensi, Legislator PDIP Protes: Kalau Ada Serangan Bom, Kita Kalang Kabut
-
Anggaran Acara Glamping Kepala Daerah Tembus Rp11 Miliar, Joko Anwar: Gila Gila Gila!
-
Efisiensi Anggaran: Penegakan HAM Terancam Lumpuh, Komnas Perempuan Menjerit
-
Efisiensi Anggaran Korbankan Pengawasan Terhadap BUMN
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher