Suara.com - Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, menyatakan bahwa Rusia akan kembali diintegrasikan ke dalam ekonomi dunia dan sistem energi Eropa setelah tercapainya kesepakatan damai dan berakhirnya perang di Ukraina. Hal ini disampaikan Orban dalam wawancara dengan radio pemerintah pada Jumat (16/2).
"Jika presiden AS datang dan menciptakan perdamaian, terjadi kesepakatan, saya pikir Rusia akan terintegrasi kembali ke dalam ekonomi dunia... sistem keamanan Eropa dan bahkan sistem ekonomi dan energi Eropa, yang akan memberikan dorongan besar bagi ekonomi Hungaria," ujar Orban, yang dikenal sebagai sekutu Presiden Donald Trump.
Orban menekankan bahwa kesepakatan damai akan memberikan banyak keuntungan bagi Hungaria, terutama dalam aspek ekonomi dan energi.
Sebelumnya, Trump mengungkapkan bahwa baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menyatakan keinginan mereka untuk perdamaian dalam panggilan telepon terpisah pada Rabu (14/2). Trump kemudian menginstruksikan pejabat tinggi AS untuk memulai pembicaraan guna mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak 2022 tersebut.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Orban telah menjadi salah satu pemimpin Eropa yang secara vokal mengkritik sanksi Uni Eropa terhadap Moskow serta dukungan finansial dan militer blok tersebut kepada Ukraina. Hungaria, yang bergantung pada energi Rusia, memperoleh sekitar 80-85 persen gas dan sebagian besar minyak mentahnya dari Rusia.
Sementara sebagian besar negara-negara Eropa Barat telah berusaha mengurangi ketergantungan mereka terhadap energi Rusia, Hungaria tetap mempertahankan hubungan eratnya dengan Moskow dalam sektor energi. Orban menilai bahwa reintegrasi Rusia ke dalam sistem ekonomi dan energi Eropa dapat membawa stabilitas dan manfaat ekonomi bagi negaranya serta kawasan Eropa secara lebih luas.
Berita Terkait
-
AS Jatuhkan Sanksi terhadap Jaksa ICC Karim Khan atas Keputusan soal Israel
-
Heboh! Trump Ingin Rusia Kembali ke G7, Bakal Picu Konflik Antar Negara Maju?
-
Hamas Tegaskan Komitmen Gencatan Senjata, Israel Ancam Lanjutkan Operasi Militer
-
Trump dan Putin Sepakat Damai Ukraina, Eropa Merasa Dikhianati?
-
KEK Lido Bogor Disegel, Pelanggaran Lingkungan Jadi Sorotan
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Pemprov DKI Luncurkan Ambulans Listrik Pertama, Pramono: Ini Jadi Model Awal Transisi Energi
-
Beda Jalan dengan 18 Gubernur, Pramono Anung Beberkan Alasan Tak Protes Anggaran Dipangkas Rp15 T
-
Ratusan Siswa di 82 Sekolah Mamasa Sulawesi Barat Rasakan Digitalisasi Berkat Listrik Masuk Desa
-
Ingatkan Pesan Bung Karno Saat Ganefo, PDIP Tegaskan Tolak Kedatangan Tim Senam Israel
-
Nama-nama Anggota Komite Reformasi Polri Sudah di Kantong Presiden, Istana: Tunggu Tanggal Mainnya
-
PLN Energi Primer Indonesia Gandeng Timas Suplindo Bangun Pipa Gas WNTS-Pemping
-
Nadiem Masih Dibantarkan di RS Usai Operasi, Kejagung: Penyidikan Korupsi Chromebook Jalan Terus
-
Anak Buah Masuk Penjara Gegara Pasang Patok, Dirut PT WKM Pasang Badan: Saya yang Bertanggung Jawab
-
Anak Riza Chalid Hadapi Sidang Korupsi Pertamina, Pengacara Bantah Keterlibatan Kliennya
-
Gema Adzan Sang Ayah di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ikhlas Melepas Anaknya Syahid