Suara.com - Serangan pesawat nirawak Rusia dalam skala besar pada malam hari menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di kota Dolynska di Ukraina tengah, melukai seorang ibu dan dua anaknya serta memaksa evakuasi dari 38 apartemen, kata seorang pejabat daerah pada hari Selasa.
"Malam yang sulit bagi wilayah Kirovohrad," kata Andriy Raikovych, gubernur wilayah tersebut, dalam sebuah posting di aplikasi perpesanan Telegram.
"Sebuah pesawat nirawak musuh menghantam sebuah gedung tinggi di Dolynska."
Ibu dan salah satu anak dibawa ke rumah sakit, kata Raikovych, yang memposting foto-foto api yang keluar dari jendela sebuah gedung apartemen bertingkat tinggi.
Militer Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia meluncurkan 176 pesawat nirawak dalam serangan skala besar.
Angkatan udara Ukraina menembak jatuh 103 pesawat nirawak dan 67 tidak mencapai target mereka, mungkin karena tindakan penanggulangan elektronik, kata militer.
Menurut Reuters, tidak disebutkan secara rinci apa yang terjadi pada enam pesawat nirawak yang tersisa, tetapi disebutkan bahwa wilayah Kirovohrad, Kharkiv, Kyiv, dan Cherkasy terkena dampaknya.
Wali kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan bahwa serpihan pesawat nirawak jatuh di salah satu distrik di ibu kota, yang menyebabkan kebakaran di sebuah perusahaan industri.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Tidak ada komentar langsung dari Rusia.
Baik Moskow maupun Kyiv membantah telah menargetkan warga sipil dalam perang tersebut, yang dimulai Rusia dengan invasi besar-besaran ke Ukraina hampir tiga tahun lalu. Namun, ribuan warga sipil telah tewas dalam konflik tersebut, sebagian besar dari mereka adalah warga Ukraina.
Baca Juga: Serangan Drone Israel di Gaza Tewaskan 3 Polisi, Hamas Kecam Pelanggaran Gencatan Senjata
Serangan itu terjadi saat pejabat tinggi Rusia dan AS bertemu di Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan - tanpa partisipasi Kyiv atau sekutu Eropanya - tentang cara mengakhiri perang di Ukraina.
Berita Terkait
-
Kisah Kontroversial Pria Asal Rusia yang Menghukum Pelaku Kekerasan Seksual dengan Kematian
-
Klaim Mengejutkan dari Kremlin! Trump Beri 'Lampu Hijau' Rusia Serang Inggris?
-
Ukraina Absen dalam Pembicaraan AS-Rusia, Zelenskyy: Sia-Sia Tanpa Kami
-
Starmer: Pasukan Inggris Siap Dikerahkan ke Ukraina demi Keamanan Eropa
-
Serangan Drone Israel di Gaza Tewaskan 3 Polisi, Hamas Kecam Pelanggaran Gencatan Senjata
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok