Suara.com - PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam industri ini.
Salah satu pabrik yang menjadi bagian dari Sritex Group di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, telah resmi berhenti beroperasi sejak Sabtu 1 Maret 2025.
Hal ini dikarenakan dampak pailit perusahaan. Ribuan karyawan pun terpaksa mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kisah Sritex ini menjadi pelajaran berharga bagi dunia usaha di Indonesia. PT Sritex (Sri Rejeki Isman) merupakan raksasa industri tekstil Indonesia yang beroperasi selama hampir 6 dekade sebelum dinyatakan pailit pada 2024-2025. Berikut perkembangan historisnya:
Awal Pendirian
Pendiri PT Sritex, H.M. Lukminto memulai usahanya sebagai pedagang kain di Pasar Klewer, Solo dengan nama UD Sri Redjeki pada tahun 1966.
Pada tahun 1968, ia mendirikan pabrik cetak pertama di Solo, dengan produksi 600-700 meter kain/bulan. Modal awal Rp 5 juta untuk lahan 5.000 m² di Baturono.
Pada tahun 1982, Sritex memperluas usahanya dengan mendirikan pabrik tenun pertama.
Di tahan 1992, Sritex memiliki 4 lini produksi dalam satu kompleks, yaitu pemintalan, penenunan, penyelesaian dan garmen.
Masa Keemasan
- Tahun 1994: Raih kontrak strategis produksi seragam militer untuk NATO dan Jerman. Memperoleh sertifikasi internasional.
- Tahun 1998: Selamat dari krisis moneter dengan pertumbuhan 8x lipat kapasitas produksi.
- Tahun 2013: Melantai di Bursa Efek Indonesia (kode SRIL) dengan valuasi signifikan.
Penurunan & Kepailitan
- Tahun 2021: Masuk Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) akibat gagal bayar MTN senilai USD.
Berita Terkait
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Menkeu Purbaya Mau Tindak Pakaian Bekas Impor Ilegal, Saleh Husin: Ayo Gas Terus!
-
Menkeu Purbaya Sudah Kantongi Nama-nama Mafia Tekstil dan Baja
-
Menteri Maman Kena Sentil Menkeu Purbaya Gara-gara Hal Ini!
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory