Suara.com - Dunia maya Indonesia kembali riuh. Sebuah potongan video lawas yang menampilkan pernyataan kontroversial dari politisi PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, kembali beredar luas dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Dalam video tersebut, Beathor Suryadi dengan percaya diri menyebut bahwa Presiden Joko Widodo memiliki sebuah bunker rahasia di kediaman pribadinya.
Pernyataan yang diyakini telah direkam beberapa waktu lalu itu kini seolah menemukan momentum baru. Klip tersebut menyebar dengan cepat di TikTok, X (dulu Twitter), memicu banyak komentar dan spekulasi liar dari netizen.
Narasi yang dibangun dalam video tersebut cukup kuat untuk menyulut imajinasi publik: seorang presiden yang citranya merakyat, ternyata menyimpan fasilitas keamanan super canggih yang biasanya hanya ada dalam film-film spionase.
"Rumah Jokowi itu ada bunkernya," begitu kurang lebih ucapan yang disampaikan Beathor dalam video yang beredar, seringkali disertai dengan narasi tambahan yang mempertanyakan tujuan dan sumber dana pembangunan fasilitas tersebut.
Meskipun pernyataan ini bukan hal baru, kemunculannya kembali di tengah iklim politik pasca-pemilu membuatnya sarat akan makna.
Beathor Suryadi, yang dikenal sebagai politisi senior di lingkaran PDIP, melontarkan pernyataan ini dalam konteks hubungan politik yang dinamis antara partainya dengan Presiden Jokowi.
Hingga saat ini, tidak pernah ada konfirmasi resmi dari pihak Istana Kepresidenan maupun dari keluarga Presiden Jokowi sendiri mengenai keberadaan fasilitas bunker tersebut.
Pihak Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang bertanggung jawab atas keselamatan kepala negara, juga tidak pernah memberikan pernyataan yang mengamini klaim Beathor.
Baca Juga: Ungkit Kios Pasar Pramuka, Roy Suryo Bongkar Chat Eks Wamendes Paiman Raharjo, Isinya Bikin Gempar!
Namun, di era perang persepsi digital, ketiadaan bukti seringkali tidak menghalangi sebuah narasi untuk menjadi viral dan dipercaya oleh sebagian masyarakat. Isu "bunker" ini secara efektif menyentuh beberapa titik sensitif: keamanan, kemewahan, dan kerahasiaan.
Bagi sebagian netizen, klaim ini menjadi pembenaran atas ketidaksukaan atau kekecewaan mereka terhadap pemerintahan.
"Kalau memang merakyat, buat apa pakai bunker segala? Takut sama siapa?" tulis seorang pengguna di platform X, yang komentarnya banyak disukai.
Di sisi lain, tidak sedikit pula yang memandang klaim ini sebagai hoaks atau teori konspirasi murahan yang sengaja disebar untuk tujuan politik. Mereka berargumen bahwa sebagai kepala negara, wajar jika kediaman presiden dilengkapi sistem pengamanan tingkat tinggi, dan istilah "bunker" sengaja digunakan untuk menciptakan sensasi.
"Logikanya saja, presiden mana pun pasti rumahnya aman banget. Mungkin ada 'panic room' atau semacamnya, tapi kalau dibilang 'bunker' kan kesannya jadi kayak mau perang. Ini jelas framing politik," bela seorang warganet lainnya.
Fenomena viralnya kembali video Beathor Suryadi ini menjadi contoh nyata bagaimana isu-isu lawas dapat didaur ulang dan "digoreng" kembali untuk kepentingan sesaat.
Di tengah derasnya arus informasi, klaim sensasional seperti ini dengan mudah mendapatkan traksi, terlepas dari validitasnya, dan berhasil menciptakan polarisasi baru di ruang-ruang diskusi publik.
Berita Terkait
-
Ungkit Kios Pasar Pramuka, Roy Suryo Bongkar Chat Eks Wamendes Paiman Raharjo, Isinya Bikin Gempar!
-
Drama Kasus Ijazah Jokowi Tetap Berlanjut, Kapolri Ungkap Babak Baru Penyelidikan, Apa Itu?
-
Aksi Anies Baswedan Pernah Sidak Ijazah Palsu Kini Jadi Omongan, Publik: Pantas Dulu Dicopot
-
Babak Baru Isu Ijazah Jokowi: Testimoni Orang Dekat Ungkap Proses Verifikasi KPU Tak Cek Keaslian?
-
Inkonsistensi Omongan Jokowi soal KKN Disorot Roy Suryo: Banyak yang Tak Cocok
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?