Suara.com - Di antara deretan nama diplomat yang diajukan ke DPR, muncul satu sosok yang mungkin belum akrab di telinga publik namun memiliki peran krusial bagi kepentingan ekonomi Indonesia di kancah global.
Syahda Guruh Langkah Samudera. Namanya kini menjadi pusat perhatian setelah disebut akan mengemban tugas strategis sebagai Duta Besar RI untuk Qatar.
Penunjukan ini menandakan sebuah pergeseran penting, dari seorang ahli hukum dan negosiator ulung di balik layar, menjadi wajah diplomasi Indonesia di salah satu negara terkaya dan paling berpengaruh di Timur Tengah.
Siapakah Syahda Guruh Langkah Samudera, dan mengapa rekam jejaknya sebagai Direktur Hukum dan Perjanjian Ekonomi menjadi bekal yang sangat relevan untuk posisinya di Doha?
Sang Arsitek Perjanjian Ekonomi di Kemenlu
Syahda Guruh Langkah Samudera adalah seorang diplomat karier tulen dari Kementerian Luar Negeri.
Posisinya saat ini adalah Direktur Hukum dan Perjanjian Ekonomi, sebuah jabatan vital di bawah Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional.
Dalam peran ini, tugasnya sangat fundamental, yakni merumuskan, melaksanakan, dan mengoordinasikan seluruh kebijakan terkait pembentukan norma hukum dan perjanjian internasional di berbagai sektor vital.
Beberapa di antaranya meliputi:
Baca Juga: Usai Calon Duta Besar Jalani Fit and Proper Test, Kapan Hasilnya Diumumkan?
- Perdagangan dan Investasi: Menjadi garda terdepan dalam negosiasi perjanjian dagang dan investasi yang menguntungkan Indonesia.
- Keuangan dan Industri: Mengawal aspek hukum dalam kerja sama keuangan dan pengembangan industri dengan negara mitra.
- Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup: Memastikan kedaulatan dan kepentingan nasional terlindungi dalam perjanjian terkait sumber daya alam dan isu lingkungan.
Singkatnya, ia adalah "arsitek hukum" di balik banyak perjanjian ekonomi yang menjadi landasan bagi diplomasi ekonomi Indonesia.
Perannya memastikan setiap langkah kerja sama internasional memiliki payung hukum yang kuat dan berpihak pada kepentingan nasional.
- Rekam Jejak Konkret: Dari Batas Maritim hingga Industri Halal
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi
-
Kronologi Teror Bom di 2 Sekolah Elit Tangsel: Ancaman Datang Beruntun Lewat WA dan Email
-
Ajak Anak Muda Bertindak di LMS 2025, BBC Media Action Susun Strategi Jitu Atasi Isu Lingkungan
-
Viral Jejak Digital Ponpes Al Khoziny di Google Earth, Netizen: Bangunan Paling Gak Masuk Logika
-
Sopir Pajero Mabuk Seret Honda Scopy Ratusan Meter di Tangerang, Endingnya Tak Terduga
-
Modus Baru Korupsi Haji Terkuak! KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Petugas ke Calon Jemaah
-
Darurat Radiasi Cesium-137 Cikande: Warga Zona Merah Terancam, Pemerintah Siapkan Evakuasi
-
GoTo Dorong Kolaborasi dengan Media Lokal untuk Edukasi Publik dan Pemberdayaan Daerah
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana