Suara.com - Tuntutan 7 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) terhadap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto diprediksi tidak akan memengaruhi sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sebaliknya, tuntutan terhadap Hasto justru bisa dimanfaatkan oleh faksi lain di internal PDIP untuk mencari peluang politik yang lebih luas.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Center for Indonesian Governance and Development Policy, Cusdiawan.
"Saya berpandangan bahwa putusan pengadilan yang menetapkan hukuman pada Hasto selama 7 tahun, kemungkinan besar tidak akan membawa perubahan yang signifikan atas sikap PDIP terhadap pemerintahan Prabowo ke depan," kata Cusdiawan kepada Suara.com, Selasa (8/7/2025).
Cusdiawan melihat sikap politik PDIP seperti begitu karena internal PDIP masih didominasi oleh mereka yang menggunakan gaya politik kompromis-akomodatif.
"Dengan kata lain, bila PDIP bersikap tegas terhadap pemerintahan Prabowo dalam konteks merespon atas hukuman Hasto tersebut maka besar kemungkinan akan mengganggu keseimbangan parpol itu sendiri," kata Cusdiawan.
Cusdiawan berpandangan tuntutan 7 tahun penjara terhadap Hasto justru bisa menjadi peluang yang akan dimanfaatkan oleh faksi lain di internal PDIP.
"Malahan, bisa juga dengan ditetapkannya hukuman atas Hasto maka hal ini bisa dilihat oleh faksi yang diduga selama ini memiliki sikap yang bersebrangan dengan gaya berpolitiknya Hasto sebagai peluang politik untuk semakin mempelebar pengaruh politik mereka dalam tubuh partai," kata dia.
Bukan tidak mungkin pengaruh politik itu akan digunakan oleh faksi lain sebagai jalan meraih posisi Sekjen PDIP.
Baca Juga: Prabowo Dorong Perluasan Pemanfaatan NBD Hingga Usul South-South Economic Compact
"Termasuk berupaya menjadikan kader yang berada dalam lingkup faksi yang bersebrangan dengan Hasto tadi sebagai sekjen yang menggantikan Hasto," kata Cusdiawan.
"Maka dinamika politik dalam PDIP akan menarik, sekaligus menjadi tantangan yang besar bagi ketumnya untuk terus bisa menjaga keseimbanganparpol di tengah konfigurasi politik yang ada," sambung Cusdiawan.
Tak Tampak sebagai Oposisi
Terlepas dari ada tidaknya kasus yang menjerat Hasto, Cusdiawan memandang PDIP sebagainya tampil sebagai oposisi pemerintahan agar demokrasi berjalan lebih baik.
"Terlebih lagi dengan adanya fenomena executive aggrandisement atau penggelembungan kekuasaan," kata Cusdiawan.
Tetapi sejauh ini, Cusdiawan melihat sikap politik yang diambil PDIP dalam pemerintahan Prabowo justru bukan terkesan sebagai opisisi. Berbeda dengan sikap PDIP yang secara tegas sebagai partai oposisi ketika zaman pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Mahfud MD Puji Polri: Setiap Keberhasian Patut Diapresiasi