Roy Suryo kemudian memaparkan dua metode utama yang digunakan. Error Level Analysis (ELA) dan Face Comparison.
ELA adalah teknik untuk mendeteksi potensi manipulasi pada gambar digital dengan menganalisis tingkat kesalahan kompresi.
Hasil uji ELA pada ijazah Jokowi yang berwarna, menurut Roy, menunjukkan hasil yang "rusak."
"Ini bukti sudah ada rekayasa atau sudah ada editing," klaimnya.
Ia membandingkannya dengan hasil ELA pada ijazah miliknya yang asli, di mana jejak tulisan dan logo masih terlihat jelas meski sudah dianalisis.
Sebaliknya, pada ijazah Jokowi, logo dan pasfoto tidak lagi terlihat setelah dianalisis ELA.
Temuan yang lebih mengejutkan datang dari metode Face Comparison (perbandingan wajah).
Roy Suryo menyatakan, "Hasil Face Comparison menghasilkan Pasfoto di Ijazah Jokowi not matched (Tidak cocok) dengan foto Jokowi sekarang."
Lebih jauh lagi, ia mengklaim bahwa foto di ijazah tersebut justru cocok dengan orang lain.
Baca Juga: Bela Bambang Tri dan Gus Nur, Amien Rais Ngotot Penjarakan Jokowi: Ini Hadiah Kita Sambut HUT RI
"Hasil Face Comparison menghasilkan Pasfoto di ijazah cocok dengan foto DBU (Dumatno Budi Utomo)," ungkapnya.
Ijazah Pembanding dan Kejanggalan Skripsi
Roy Suryo juga mengkritik tiga ijazah pembanding yang disebut digunakan oleh Bareskrim yang tidak pernah diungkap ke publik.
Sebagai tandingan, ia menunjukkan tiga ijazah dari lulusan Fakultas Kehutanan UGM lain dari periode yang sama, yakni milik Frono Jiwo (No. 1115), Almarhum Hari Mulyono (No. 1116), dan Sri Murtiningsih (No. 1117).
Hasilnya, menurut dia, ketiga ijazah pembanding tersebut identik satu sama lain, namun ijazah Jokowi (No. 1120) "TIDAK IDENTIK" dengan ketiganya.
Ia mencontohkan perbedaan detail seperti posisi huruf 'A' pada kata 'SARJANA' terhadap logo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi