Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melaksanakan bursa kerja alias job fair sepanjang Februari-Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program quick wins Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno di masa awal periode menjabat.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi yang diterima Suara.com, job fair pertama dilaksanakan di Mal Tamini Square, Jakarta Timur pada 26-27 Februari lalu. Kemudian, kegiatan ini diselenggarakan di tiap kota secara bergantian dengan 30 sampai 40 perusahaan terlibat. Tersedia ribuan lowongan pekerjaan pada setiap penyelenggaraan. Bahkan, job fair juga dilaksanakan di SMKN 61 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada 15-16 Mei lalu.
Tercatat ada 11 kali job fair dengan jumlah pengunjung atau pencari kerja sebanyak 21.590 orang yang mengirimkan 30.237 lamaran.
Dinas TKTE DKI menyebut 1.022 pelamar kini sudah dalam tahap penempatan posisi di perusahaan terdaftar.
"Proses seleksi oleh perusahaan membutuhkan waktu 2-3 bulan. Sehingga data penempatan masih dapat berkembang," ujar Kepala Dinas TKTE DKI, Syaripudin, Kamis (10/7/2025).
Wakil Gubernur Rano Karno mengatakan, ke depannya akan makin banyak job fair yang diadakan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
“Saya apresiasi Dinas Tenaga Kerja yang telah menggelar job fair. Ke depan, job fair akan diadakan setiap bulan di lokasi yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat,” kata Rano.
Rano melihat pasar kerja sangat membutuhkan tenaga kerja. Untuk itu, Pemprov DKI akan memudahkan para pencari kerja dengan cara mendekatkan pasar kerja kepada warga Jakarta.
Baca Juga: Jakarta Banjir, Gubernur Jabar Sebut Bendungan Ciawi Percuma Jika Hilir Tak Dibenah
“Selama ini job fair dilakukan enam bulan sekali dan tempatnya jauh, seperti di SMESCO. Untuk ke sana saja sudah memerlukan biaya yang besar. Saya ingin potong itu. Kita bikin job fair di kecamatan-kecamatan karena wilayah industi ada di sekitar itu,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan job fair di Tamini Square, 450 ribu lapangan kerja di luar negeri juga disediakan melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).
“Job fair ini menjadi momentum untuk berbagi informasi pekerjaan yang ada di Indonesia, juga potensi pekerjaan yang ada di luar negeri. Kalau memang ada kendala skill, Pemprov DKI punya balai latihan kerja yang bisa memberikan pelatihan berbagai bidang, termasuk bahasa,” terangnya.
Lebih lanjut, Rano mengatakan Pemprov DKI akan menciptakan 500.000 lapangan kerja, seperti penambahan tenaga Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), petugas pemadam kebakaran sebanyak 11.000 orang, serta pasukan putih berupa tenaga medis yang berkunjung langsung ke rumah-rumah untuk membantu kesehatan para lansia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di ibu kota turun dari 6,53 persen pada 2023 menjadi 6,21 persen pada 2024. Meski begitu, tantangan masih cukup besar, terutama di kalangan lulusan pendidikan tinggi, dengan TPT 4,46 persen untuk lulusan diploma dan 5,05 persen untuk lulusan universitas.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama, agar setiap lulusan dapat terserap optimal di dunia kerja,” ungkap Rano.
Berita Terkait
-
Jakarta Banjir, Gubernur Jabar Sebut Bendungan Ciawi Percuma Jika Hilir Tak Dibenah
-
1,2 Juta Orang Terancam Tak Bisa Bekerja Imbas Tarif Trump 32 Persen
-
Dukung Revisi UU Penyiaran, Pemprov Sumut Beri Masukan Ini
-
ASN Pemprov DKI Masih Bandel Pakai Kendaraan Pribadi Hari Rabu, Pramono Janji Kasih Hukuman Tegas
-
Hattrick! Kejagung Kembali Tetapkan Zarof Ricar Tersangka Suap Penanganan Perkara Rp11 Miliar
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
Kala Hujan Tak Lagi Jadi Berkah, Mengurai Akar Masalah Banjir Sumatra
-
Misteri Kayu Gelondongan Hanyut saat Banjir Sumatera, Mendagri Tito Siapkan Investigasi
-
Ketua MPR: Bencana Sumatera Harus Jadi Pelajaran bagi Pemangku Kebijakan Soal Lingkungan
-
Ngerinya 'Tabrakan' Siklon Senyar dan Koto, Hujan Satu Bulan Tumpah Sehari di Aceh
-
IDAI Ingatkan: Dalam Situasi Bencana, Kesehatan Fisik hingga Mental Anak Harus Jadi Prioritas
-
Perempuan yang Dorong Petugas hingga Nyaris Tersambar KRL Ternyata ODGJ
-
Saat Pesisir Tergerus, Bagaimana Karbon Biru Bisa Jadi Sumber Pemulihan dan Penghidupan Warga?
-
DPR Desak Status Bencana Nasional: Pemerintah Daerah Lumpuh, Sumatera Butuh Penanganan Total
-
442 Orang Tewas, Pemerintah Masih Enggan Naikkan Status Sumatra Jadi Bencana Nasional
-
KPK Sita Senpi dari Kontraktor Proyek Reog, Terkait Korupsi Bupati Sugiri Sancoko?