Suara.com - Warga Jakarta dan sekitarnya harap lebih waspada. Mulai hari ini, Senin (14/7/2025), Polda Metro Jaya secara resmi menggelar Operasi Patuh Jaya 2025 yang akan berlangsung selama 14 hari ke depan hingga 27 Juli mendatang. Bukan sekadar razia biasa, operasi kali ini akan memaksimalkan sistem 'hunting' untuk menjerat para pelanggar lalu lintas.
Artinya, polisi tidak akan menggelar razia stasioner di satu titik, melainkan akan berpatroli aktif mencari pelanggaran. Sebanyak 2.938 personel gabungan dari Polri, TNI, hingga Pemda DKI Jakarta dikerahkan untuk memastikan operasi ini berjalan masif.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komaruddin, menjelaskan bahwa strategi utama dalam operasi ini adalah penggunaan mobil Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang akan berpatroli di titik-titik rawan pelanggaran. Terutama di wilayah yang belum terpasang kamera ETLE statis.
"Biasanya ini marak (pelanggaran lalu lintas) terjadi pada daerah-daerah yang belum terpasang ETLE. Nah ini termasuk salah satu yang akan kita jadikan daerah sasaran. Termasuk juga ETLE Mobile, ini akan kita maksimalkan," kata Komaruddin kepada wartawan di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2025).
Metode ini, menurut Komaruddin, dipilih untuk meminimalisir kontak langsung antara petugas dengan pelanggar, sehingga penindakan menjadi lebih objektif dan transparan.
"Jadi masyarakat mungkin tidak akan bertemu dengan penegakan hukum ataupun operasi dengan metode stasioner. Seperti yang dulu lazimnya kita lihat dengan petugas gabungan, pasang plang segala macam," jelas Komaruddin.
Lantas, pelanggaran apa saja yang menjadi target utama dalam Operasi Patuh Jaya 2025? Polda Metro Jaya telah merilis daftar lengkap 'dosa' di jalanan yang akan ditindak tegas.
Pelanggaran Pengendara (Orang):
- Melawan arus lalu lintas.
- Berkendara di bawah pengaruh atau mengonsumsi narkoba/alkohol.
- Menggunakan handphone saat mengemudi.
- Pengendara dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI).
- Pengemudi mobil tidak menggunakan sabuk pengaman (safety belt).
- Berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
- Pengemudi masih di bawah umur atau tidak memiliki SIM.
- Melanggar marka atau rambu lalu lintas.
Pelanggaran Terkait Kendaraan (Benda):
Baca Juga: Operasi Patuh Jaya, Kapolda Tegaskan Tidak Ada Negosiasi! Sanksi Tegas untuk Pengguna Pelat Palsu
- Menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau pelat nomor palsu/tidak sesuai aturan.
- Kendaraan roda empat yang tidak dilengkapi TNKB.
- Kelengkapan sepeda motor yang tidak standar, seperti spion, knalpot brong, dan lainnya.
- Kendaraan tidak dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang sah.
- Kendaraan yang tidak layak jalan namun tetap dioperasikan.
- Penggunaan rotator dan sirine yang tidak sesuai peruntukannya.
Sasaran Lokasi dan Kegiatan
Selain menindak individu dan kendaraan, operasi ini juga menyasar lokasi dan kegiatan yang mengganggu ketertiban umum. Ini termasuk pelanggaran di kawasan tertib lalu lintas, jalan tol, serta kawasan yang kerap menjadi biang kemacetan seperti pintu masuk/keluar terminal, stasiun, mal, dan pasar.
Kegiatan liar seperti pasar tumpah, pedagang kaki lima (PKL) yang memakai trotoar, hingga aktivitas meminta sumbangan di jalan raya juga tidak akan luput dari penindakan petugas selama Operasi Patuh Jaya 2025 berlangsung.
Berita Terkait
-
Operasi Patuh Jaya, Kapolda Tegaskan Tidak Ada Negosiasi! Sanksi Tegas untuk Pengguna Pelat Palsu
-
Gelar Operasi Patuh Jaya Selama 14 Hari, Perintah Kapolda ke Ribuan Personel: Tidak Ada Negosiasi!
-
5 Lokasi Layanan SIM Keliling di Jakarta, Ini Syarat dan Biayanya
-
Operasi Patuh Jaya 2025 Mulai Jam Berapa? Cek Jadwal Razia Tilang Resmi di Sini
-
Kasus Ijazah Palsu Jokowi Naik Penyidikan, Ini Deretan Tokoh Berpotensi Jadi Tersangka
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
Terkini
-
KPK Sita Senpi dari Kontraktor Proyek Reog, Terkait Korupsi Bupati Sugiri Sancoko?
-
Pagi Mencekam di Cilincing: Kepala Sekolah SMP Syahid 2 Tewas Tergantung, Ujian Siswa Ditunda
-
Kemensos Gelontorkan Rp19 Miliar Atasi Banjir 3 Provinsi Sumatera
-
Truk Seruduk Halte Mambo, Layanan Transjakarta Koridor 10 dan 12 Sempat Dialihkan
-
Intensif Lakukan Penggeledahan untuk Kasus Ponorogo, KPK Amankan Dokumen hingga Senjata Api
-
Rehabilitasi Presiden Tak Hentikan KPK, Kasus Korupsi ASDP Jalan Terus
-
Akses Darat Putus! Polri Kirim Bantuan dari Langit ke Desa-Desa Terisolasi di Sumut
-
Banjir Karangan Bunga di Balai Kota, Wali Kota Jakarta Barat Uus Dilantik Jadi Sekda DKI Hari Ini?
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
-
Hikmah Surat Ad-Dhuha di Sel Gelap, Titik Balik Eks Dirut ASDP yang Merasa Ditinggal Tuhan