Suara.com - Sebuah teka-teki kelam sedang menyelimuti Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan publik Indonesia. Diplomat ahli muda, Arya Daru Pangayunan, sosok yang dikenal berintegritas dan berdedikasi pada perlindungan WNI, ditemukan tewas.
Parahnya Arya Daru ditemukan tewas dalam kondisi yang mengerikan di kamar kosnya di kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli lalu.
Kematiannya, dengan kepala terlilit lakban, membuka kotak pandora spekulasi yang mengarah pada jaringan kejahatan paling berbahaya, sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Pada tahap awal, penyelidikan oleh Polsek Menteng tampak menemui jalan buntu yang membingungkan. Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengungkapkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Fakta ini semakin janggal mengingat kamar kosnya memakai kunci otomatis atau smart lock, sebuah sistem keamanan yang membatasi akses masuk.
Namun, mengingat keanehan kasus ini, penyelidikan dengan cepat diambil alih oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Hal ini menandakan adanya dugaan kuat tindak pidana serius.
Lantas siapakah Arya Daru? Jauh dari citra diplomat yang hanya bekerja di balik meja, ia adalah seorang praktisi lapangan.
Setahun sebelum kematiannya, dalam sebuah tulisan pada tanggal 31 Juli 2023, Arya dengan bangga menceritakan misinya memimpin pemulangan tujuh anak Pekerja Migran Indonesia Overstayer (PMIO) dari Taiwan.
Tulisannya bukan sekadar laporan, melainkan refleksi mendalam tentang pentingnya pendekatan manusiawi.
Baca Juga: Sepekan Lebih Polisi Belum Ungkap Penyebab Tewasnya Diplomat Kemlu, Kapolri Bilang Begini
"Kami tidak ingin anak-anak di hari-H pemulangan merasa tidak nyaman dan merasa 'diculik' oleh orang-orang yang belum mereka kenal," tulis Arya.
Ia menjelaskan bagaimana timnya membangun ikatan (bonding) dengan membawa anak-anak itu rekreasi, demi meninggalkan memori indah tentang Taipei sebelum mereka kembali ke tanah air.
Tulisan ini kini menjadi wasiat digital yang menunjukkan betapa besar kepeduliannya.
Dedikasi inilah yang membuat publik dan keluarga menolak percaya kematiannya adalah peristiwa biasa.
Di tengah kebisuan awal, keponakan Arya, Arya Nayaka W, menyalakan api perjuangan di media sosial X dengan tagar #JusticeForDaru.
“Saya berharap pelaku dari kasus ini secepatnya tertangkap. We will push this through until the truth is revealed,” cuitnya, mengajak publik mengawal kasus ini hingga tuntas.
Tag
Berita Terkait
-
Sepekan Lebih Polisi Belum Ungkap Penyebab Tewasnya Diplomat Kemlu, Kapolri Bilang Begini
-
Kapolri Pastikan Tak Ada Kendala, Kenapa Kasus Kematian Diplomat Arya Daru Belum Juga Diungkap?
-
Kapolri Turun Tangan, Sebut Jenazah Diplomat 'Bukti Platinum' dalam Misteri Kematian Terlilit Lakban
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Masih Buram, Kapolri Percayakan Penyelidikan secara Ilmiah
-
Teka-teki Kematian Arya Daru Pangayunan, Kompolnas Ungkap Fakta Soal Lakban yang Melilit Kepala
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran