Suara.com - Sudah lebih dari sepekan berlalu sejak kematian tragis diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39), namun misteri di balik peristiwa tersebut masih belum terpecahkan.
Di tengah banyaknya pertanyaan publik, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memastikan bahwa proses penyelidikan terus berjalan tanpa hambatan.
Tak ingin gegabah, penyidik disebutnya masih bekerja secara cermat dan hati-hati. Hasil penyelidikan baru akan diumumkan setelah seluruh proses scientific crime investigation rampung.
"Kita ingin lebih cermat," ujar Listyo saat ditemui di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/7/2025).
Listyo menjelaskan bahwa saat ini berbagai prosedur investigasi masih terus dijalankan, termasuk pemeriksaan medis forensik serta uji laboratorium untuk mengurai benang kusut kematian Arya Daru.
"Tentunya semuanya harus kita kumpulkan jadi satu, untuk nanti kemudian menjadi kesimpulan terkait dengan peristiwa yang terjadi, apakah peristiwa pidana ataukah peristiwa yang lain," tambahnya.
Arya Daru ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.
Tubuhnya tergeletak di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dengan kepala terbungkus lakban. Temuan itu sontak mengguncang publik dan memunculkan berbagai spekulasi.
Awalnya, penyelidikan ditangani oleh Polsek Metro Menteng dan Polres Metro Jakarta Pusat. Namun dua hari berselang, pada Kamis (10/7), Polda Metro Jaya mengambil alih penanganan kasus.
Baca Juga: Pastikan Kasus Kematian Arya Daru Segera Terungkap, Kapolri : Saat Ini Anggota Sedang Kerja Keras
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menjelaskan alasan pengambilalihan tersebut adalah karena jajaran Polda memiliki rekam jejak panjang dalam menangani kasus serupa.
"Hal yang kayak gini, kami di Polda Metro Jaya sudah banyak sekali pengalamannya," ungkap Karyoto di kawasan Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Kamis malam (10/7/2025).
Ia pun menyatakan optimistis kasus ini bisa segera diungkap. Sejumlah barang bukti penting telah diamankan, seperti rekaman CCTV, laptop, ponsel, serta hasil autopsi. Semuanya kini tengah dianalisis secara mendalam oleh tim lintas disiplin.
"Semua biar kami pelajari dulu, setelah waktunya kita bisa membuat kesimpulan final. Mungkin seminggu lagi selesai, Insya Allah," lanjutnya.
Sehari setelah resmi mengambil alih, tepatnya pada Jumat (11/7), tim penyidik Polda Metro Jaya kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk ketiga kalinya.
Kali ini, mereka menggandeng tim kedokteran forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna menambah ketelitian investigasi.
Berita Terkait
-
Kapolri Turun Tangan, Sebut Jenazah Diplomat 'Bukti Platinum' dalam Misteri Kematian Terlilit Lakban
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Masih Buram, Kapolri Percayakan Penyelidikan secara Ilmiah
-
Kapolri Listyo: Musuh Satu Terlalu Banyak, Teman Seribu Masih Kurang
-
Teka-teki Kematian Arya Daru Pangayunan, Kompolnas Ungkap Fakta Soal Lakban yang Melilit Kepala
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara