Suara.com - Joko Widodo (Jokowi) menjamu Presiden Prabowo Subianto setelah menjenguknya di rumah.
Jamuan itu dengan mentraktir makan di sebuah warung makan sederhana di Solo.
Bagi Jokowi meski hanya mengajak makan di warung sederhana namun kuliner di tempat itu sangat istimewa.
"Saya mengajak Bapak Presiden Prabowo menikmati hidangan Bakmi Bu Citro di Solo. Rumah makan sederhana yang punya rasa istimewa," tulis Jokowi pada akun sosial media miliknya pada Senin, 21 Juli 2025.
Lalu apa yang mereka obrolkan dalam suasana santai sambil kulineran itu?
Menurut Jokowi, mereka saat itu tak membicarakan hal berat seperti agende kenegaraan melainkan hal-hal personal.
"Kami duduk santai, berbincang ringan ditemani semangkuk bakmi hangat. Sebuah momen personal, jauh dari agenda kenegaraan, dan berkesan. Terima kasih Pak Presiden," ucap Jokowi seperti orang biasa pada umumnya bertemu dengan seorang presiden.
Sementara itu, Prabowo juga mengunggah momen makan malam bersama Jokowi tersebut di akunnya.
"Minggu malam bersama Pak @Jokowi wisata kuliner Bakmi Jowo," tulisnya.
Baca Juga: Pengamat Politik Tuding Isu Ijazah Jokowi Cuma Kedok: Ambisi Politik Liar Harus Dihentikan!
Melihat keakraban Jokowi dan Prabowo masih saja banyak netizen yang berkomentar negatif.
"Makan bersama atau lapor pak bos?" komentar netizen.
Misalnya ada netizen yang menyoroti Jokowi dan Prabowo bisa santai makan enak di atas penderitaan rakyat.
"Enak ya nyantai makan enak ngobrol gak mikirin di bawah Tah yang beras aja gak ada buat makan saking susahnya dapet kerja kalian yang di atas nikmat banget kayaknya, perhatiin lapangan pekerjaan, persyaratan nyari kerja ilangin yang ribet-ribet," komentar netizen.
Sebelumnya, obrolan Prabowo dan Jokowi ketika di rumah lebih serius karena menceritakan beberapa agenda yang baru saja dilakukan Presiden ke-8 ini.
"Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan akrab ini membahas hasil kunjungan kenegaraan Presiden ke sejumlah negara selama dua pekan terakhir, serta berbagai isu strategis terkini," bebernya sambil mengunggah momen di meja bersama Jokowi sekeluarga.
Tentu saja hal ini membuat netizen geram karena Prabowo dianggap masih seperti bawahan Jokowi.
"Ngapain sih Pak masih harus lapor lapor hasil kunjungan? Bapak kan bukan menhan lagi," celetuk netizen.
Padahal dalam keterangan resminya, Prabowo menyempatkan diri mampir ke kediaman Jokowi karena kebetulan ada kunjungan kerja di kota tersebut.
"Dalam kunjungan kerja ke Surakarta, Presiden menyempatkan diri bersilaturahmi ke kediaman Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta anggota Kabinet Merah Putih," tulis sang presiden.
Jokowi dalam kesempatan bertemu Prabowo itu juga tak tanggung-tanggung sampai mengantar sang presiden setelahnya ke bandara.
"Saya melepas kepulangan Bapak Presiden Prabowo di Bandara Adi Soemarmo. Semoga lancar dan aman sampai tujuan," ungkap Jokowi.
Hubungan Prabowo dan Jokowi di Dunia Politik
Hubungan Prabowo dan Jokowi telah melalui transformasi dramatis, berevolusi dari persaingan sengit yang membelah bangsa menjadi sebuah kemitraan strategis yang menentukan arah kepemimpinan nasional.
Puncaknya adalah kemenangan Prabowo Subianto bersama putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024, sebuah anomali politik yang tak terbayangkan sebelumnya.
Panggung politik nasional pada tahun 2014 dan 2019 menjadi saksi bisu betapa kerasnya persaingan antara Prabowo dan Jokowi.
Keduanya adalah rival utama dalam dua kontestasi pemilihan presiden yang berlangsung sengit dan memicu polarisasi tajam di tengah masyarakat.
Kampanye yang emosional, perang narasi di media sosial, dan mobilisasi pendukung fanatik menjadi pemandangan sehari-hari.
Pada dua pemilu tersebut, Prabowo Subianto menjadi penantang utama Jokowi.
Persaingan ini bukan hanya soal adu visi dan program, tetapi menjelma menjadi pertarungan ideologis yang menguras energi bangsa. Ketegangan bahkan berlanjut hingga ke ranah hukum melalui sengketa di Mahkamah Konstitusi.
Rivalitas ini menciptakan dua kubu yang seolah tak terdamaikan, membelah pertemanan dan bahkan keluarga karena perbedaan pilihan politik.
Setelah Pilpres 2019 usai, Jokowi, sebagai pemenang, mengambil langkah politik yang sangat mengejutkan.
Dia mengulurkan tangan kepada rival terberatnya dan mengajak Prabowo Subianto untuk bergabung dalam kabinet pemerintahannya.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah
Berita Terkait
-
Ijazah Jokowi: Kriminalisasi Pengkritik Buktikan Kebenaran? Logika Terbalik di Pusaran Kontroversi
-
Benarkah PSI Bukan Partai Keluarga? Pengamat Ungkap Kehadiran Jokowi di Kongres karena Kaesang
-
Prabowo Sebut Gerindra-PDIP Kakak-Adik, Said Abdullah: Jangan Ditafsir Ulang!
-
Indonesia Telah Diguyur Investasi Rp 950 Triliun Hingga Semester I-2025
-
KEK Dipercepat, Pemerintah Satukan Visi Pembangunan Ekonomi Nasional
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar
-
Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam
-
KPK Ungkap Linda Susanti yang Laporkan Dugaan Penggelapan Barang Bukti Ternyata Lakukan Penipuan
-
Trik Jitu Bahlil Bikin Prabowo 'Jatuh Hati', Pujian Meluncur Deras di HUT Golkar