Suara.com - Sebuah kisah tragis yang menyayat hati datang dari Garut, Jawa Barat, dan menjadi viral di media sosial. Seorang ibu membagikan penderitaan anaknya yang diduga menjadi korban perundungan (bullying) oleh teman-teman hingga oknum guru di sekolahnya.
Nahas, tekanan batin yang dialami sang anak diduga kuat menjadi pemicu ia nekat mengakhiri hidupnya.
Kisah ini pertama kali mencuat dari unggahan sang ibu di akun Instagramnya, yang kemudian dibagikan ulang oleh berbagai akun dan memicu kemarahan publik.
Dalam curhatannya, sang ibu menceritakan bagaimana anaknya, siswa kelas X di salah satu SMA Negeri di Garut, mengalami perlakuan tidak menyenangkan secara terus-menerus.
Semua bermula ketika sang anak dituduh melaporkan teman-temannya yang merokok elektrik atau vape di dalam kelas.
Padahal, menurut pengakuan ibu, anaknya sama sekali tidak melakukan hal tersebut.
“Awalnya anak saya di tuduh melaporkan teman2 nya yg nge va pe di kelas pdhl dia sama sekali tidak melakukan itu,” ucap ibu korban dalam salah satu unggahannya.
Tuduhan itu menjadi awal dari serangkaian perundungan yang harus diterima sang anak. Puncaknya, ia nyaris menjadi korban pengeroyokan oleh teman-teman sekelasnya.
“PD suatu hari anak saya mau di pkl rame2 sama teman sekelas nya tangannya di pegangin dan udh mau d pu*ul1n tapi Alhamdulillah anak sy berhasil kabur ke ruang BK,” tambahnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Copot Kepala SMAN 6 Garut Buntut Kasus Siswa Bunuh Diri Karena Dibully
Sejak kejadian itu, korban menjadi takut untuk pergi ke sekolah. Perubahan perilaku pun mulai terlihat, ia menjadi lebih pendiam dan cemas.
Ironisnya, pihak sekolah justru menyatakan korban tidak naik kelas dan memberikan syarat harus pindah sekolah jika ingin melanjutkan ke kelas 11.
Kisah pilu ini dibagikan sang ibu sejak pertengahan Juni 2025. Hingga pada Senin (14/7/2025), sang anak ditemukan meninggal dunia di rumahnya, bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah.
Polisi Turun Tangan, Publik Murka
Kasus ini dengan cepat menarik perhatian pihak berwenang. Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam.
Tim Inafis telah melakukan olah TKP dan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, sehingga dugaan sementara mengarah pada bunuh diri.[6]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?