Suara.com - Pemerintah pusat secara resmi telah menyatakan "perang total" terhadap para perusak lingkungan di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurrofiq memimpin langsung operasi penertiban puluhan bangunan ilegal yang dituding menjadi biang kerok banjir tahunan di Jabodetabek.
Gebrakan ini bukan sekadar gertak sambal. Dengan langkah-langkah tegas dan ultimatum yang jelas, pemerintah mengirimkan sinyal bahwa era main-main dengan lingkungan telah berakhir.
Berikut adalah 7 fakta kunci dari aksi 'sapu bersih' yang dilakukan Menteri LHK di Puncak.
1. Izin Tak Lagi Berguna, Dicabut Langsung oleh Menteri
Untuk menunjukkan keseriusan, Menteri Hanif tidak lagi menunggu birokrasi daerah. Ia secara pribadi mencabut persetujuan lingkungan milik 9 dari 33 unit usaha di lahan KSO PTPN yang sebelumnya sempat memiliki izin.
Langkah ini diambil karena Pemerintah Kabupaten Bogor dinilai lamban dan tidak menunjukkan itikad baik.
"Dari 33 unit usaha itu, ada 9 yang sempat punya izin lingkungan, tapi kami cabut karena tidak ada tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Bogor sebagaimana yang kami perintahkan. Maka menteri turun tangan langsung mencabutnya,” kata Hanif.
2. Ultimatum Mengerikan: Bongkar Sebelum Akhir Agustus 2025
Baca Juga: CEK FAKTA: Australia Protes karena Rusia Bangun Pangkalan di Papua?
Pemerintah memberikan batas waktu yang jelas dan tidak bisa ditawar. Seluruh 33 unit usaha yang melanggar diberi ultimatum untuk membongkar bangunannya secara mandiri paling lambat pada akhir Agustus 2025.
3. Jika Membandel, Negara yang Akan Turun Tangan Membongkar
Bagi yang nekat mengabaikan ultimatum, pemerintah tidak akan segan-segan. Menteri Hanif menegaskan bahwa tim dari KLHK akan turun langsung untuk melakukan pembongkaran paksa.
"Kalau kami dapati masih ada yang belum membongkar, maka kami sendiri yang akan bantu membongkarnya," tegasnya.
4. Ancaman Pidana Penjara di Depan Mata
Selain bangunannya diratakan dengan tanah, para pelaku usaha yang membandel juga akan diseret ke meja hijau. Ancaman hukumannya pun tidak main-main, yakni pidana penjara.
Tag
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Australia Protes karena Rusia Bangun Pangkalan di Papua?
-
CEK FAKTA: Sri Mulyani Permalukan DPR Soal Keuangan Negara
-
CEK FAKTA: Jokowi Punya Rekening di 20 Bank Asing?
-
CEK FAKTA: 7,3 Juta Peserta BPJS PBI Dinonaktifkan Pemerintah Pusat
-
CEK FAKTA: Info Pendaftaran Transmigrasi ke IKN Tersebar di Facebook
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!