Suara.com - Kawasan Puncak, khususnya di sekitar Pasar Cisarua, yang selama ini identik dengan kesemrawutan, kini bersiap menyambut wajah baru. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor secara masif mengintensifkan penataan kawasan strategis ini, sebuah langkah besar untuk menciptakan ruang publik yang lebih bersih, aman, dan nyaman bagi warga maupun jutaan wisatawan yang datang.
Penataan ini bukan sekadar proyek biasa, melainkan sebuah gerakan kolaboratif terpadu yang melibatkan berbagai perangkat daerah.
Langkah ini merupakan jawaban atas arahan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang menginginkan fungsi ruang publik di Puncak kembali sebagaimana mestinya.
Keberhasilan langkah awal penataan ini tidak lepas dari kerja sama solid antar dinas. Rudy Susmanto secara terbuka memberikan apresiasi tinggi terhadap sinergi yang terbangun.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran DPUPR, DPKPP, Satpol PP, DLH, dan Pemerintah Kecamatan Cisarua yang telah bekerja sesuai perannya. Tidak ada yang berjalan sendiri, semuanya bergerak bersama dalam semangat membangun Kabupaten Bogor yang tertata,” kata Rudy dilansir dari Antara.
Dari Lapak PKL Menjadi Taman Hijau nan Asri
Langkah paling terlihat dari revitalisasi ini adalah pembongkaran 130 lapak PKL yang selama ini menempati area yang tidak semestinya.
Menariknya, proses yang melibatkan sekitar 230 personel gabungan ini berjalan kondusif tanpa penolakan berarti.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid, memastikan hal tersebut. Menurutnya, kesadaran para pedagang sudah mulai tumbuh, bahkan beberapa di antaranya telah membongkar lapaknya secara mandiri sebelum tim gabungan datang.
Lahan bekas lapak PKL ini tidak akan dibiarkan kosong. Plt Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Eko Mujiarto, menegaskan bahwa area tersebut akan diubah menjadi ruang terbuka hijau.
“DPKPP akan membangun taman di sepanjang area bekas lapak pedagang kaki lima yang telah ditertibkan. Kawasan tersebut akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau agar tidak kembali digunakan untuk berdagang,” jelas Eko.
Baca Juga: 7 Fakta Aksi Sapu Bersih di Puncak Bogor, Ancaman Penjara hingga Ultimatum untuk Perusak Lingkungan
Penataan ini bukan sekadar solusi sementara. Pemkab Bogor menargetkan keberlanjutan tata ruang yang lebih baik di masa depan. Eko Mujiarto menambahkan, penertiban juga menyasar bangunan lain yang tidak sesuai peruntukannya.
“Penataan ini juga menyasar bangunan yang tidak sesuai peruntukan. Bangunan di atas lahan taman dan area parkir akan ditertibkan Satpol PP bersama DPKPP dan kecamatan,” ujarnya.
Berita Terkait
-
7 Fakta Aksi Sapu Bersih di Puncak Bogor, Ancaman Penjara hingga Ultimatum untuk Perusak Lingkungan
-
Tak Cuma Dibongkar Paksa, Pemilik Vila Ilegal di Puncak Kini Diancam Penjara?
-
Menteri LHK Cabut Izin dan Ancam Penjarakan Pelaku Perusak Lingkungan Penyebab Banjir Jakarta
-
Horor di Tanjakan Cisarua: Truk Peralatan Dapur MBG Terguling, 8 Orang Terluka
-
Prabowo Beri Peringatan Keras ke Gubernur dan Bupati Bogor: Kalau Gak Beres, Hati-hati Kalian
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak