Empat R pertama adalah Rentang, Reka, Rangkai, Runut. Artinya, polisi harus memeriksa rentang waktu rekaman yang luas, merekonstruksi kejadian, merangkai bukti dari berbagai CCTV (termasuk di Kemenlu atau tempat lain yang dikunjungi korban), hingga akhirnya merunut skenario yang paling mungkin.
Menurutnya, proses ini tidak terlihat dalam penjelasan polisi. "Ingat di lokasi tersebut ada banyak CCTV. Di Kemenlu ada banyak CCTV di tempat dia belanja ada banyak CCTV hal itu semua tidak ada," tegasnya.
Empat R berikutnya adalah standar teknis dalam menangani barang bukti digital: Retrievable (bisa diambil), Ratable (bisa diklasifikasikan), Rectifiable (bisa dikoreksi), dan Reconstructable (bisa direka ulang untuk pembuktian).
Polisi, kata Abimanyu, tidak pernah menyatakan telah mengambil semua data CCTV yang ada atau melakukan proses ini secara komprehensif.
Ia juga menjelaskan alur 5V dalam forensik digital: dari data Viral (mentah), disaring menjadi Vulnerable, dianalisis menjadi Valued, dikonfirmasi labfor menjadi Valid, hingga akhirnya diverifikasi oleh saksi ahli menjadi Verified.
"Nah ini hari ini perlu dan kelengkapan ini tidak terbukti. Itu yang mengakibatkan saya mengakibat mengambil kesimpulan bahwa ini terlalu dini gitu," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Kasus Ditutup, Ini Celah yang Bisa Buka Lagi Misteri Kematian Diplomat Arya Daru
- 
            
              3 Fakta Kematian Arya Daru Bukan Bunuh Diri, Ini Penjelasan dari Keluarga Korban
- 
            
              3 Minggu Bungkam, Keluarga Diplomat Arya Daru Rilis Pernyataan Resmi: Serukan Pemeriksaan Mendalam
- 
            
              Endingnya Ngenes! Detik-detik Aksi Maling Tas di KRL Terekam CCTV, Diciduk Polisi Kurang dari 24 Jam
- 
            
              Pesan WA Terakhir Diplomat Arya Daru Sempat Salah Kirim, Terkirim ke Istri?
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi