Suara.com - Profil dan perjalanan karier Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah menjadi sorotan setelah dirinya menjabat Kapolda Aceh menggantikan Irjen Pol Achmad Kartiko. Penetapan Marzuki sebagai Kapolda Aceh dilakukan setelah mutasi sejumlah pejabat Polri yang dilakukan Selasa (5/8/2025) kemarin. Jabatan tertinggi kepolisian di Provinsi Aceh untuk pertama kalinya diampu oleh putra daerah sehingga menyita perhatian berbagai kalangan. Kairer Marzuki sebelumnya juga moncer sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh.
Melansir berbagai sumber, Marzuki pertama kali dilantik sebagai Kepala BNN Provinsi Aceh pada April 2024. Sebelumnya dia adalah Kepala BNN Provinsi Gorontalo. Di bawah kepemimpinan Marzuki, BNN Aceh pernah menjadi BNN terbaik se-Indonesia. Bahkan pada April 2025 Marzuki pernah dianugerahi penghargaan Kepala BNNP Berprestasi.
Dedikasi dalam bidang pemberantasan narkoba di Aceh salah satunya ditunjukkan dengan melakukan koordinasi rutin lintas institusi agar tak ada ego-sektoral. Marzuki pernah memimpin langsung Rapat Kerja Pemetaan Program Pemberdayaan Masyarakat BNN Aceh pada pertengahan Mei 2024.
Rapat ini merupakan wujud sinergi pemberantasan narkoba yang juga dihadiri oleh Kepala Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah (Ditresnarkoba Polda) Aceh, Shobarmen; Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Muhibbuth Thabary dan Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Khairul Azhar, serta perwakilan Kejaksaan Tinggi, Pengadilan Tinggi, Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong, Dinas Kesehatan dan Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh.
Dalam paparannya, Marzuki mengajak untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya penanganan narkotika melalui rencana aksi sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing lembaga, serta memberikan implementasi nyata untuk menjadikan Aceh Bersih Narkoba (Bersinar).
Pengangkatan Marzuki sebagai Kapolda Aceh dinilai strategis karena dirinya dianggap memahami secara mendalam karakteristik sosial, budaya, dan tantangan keamanan di provinsi yang pernah mengalami konflik panjang tersebut. Kehadirannya diharapkan mampu memperkuat penegakan hukum yang adil, humanis, serta berdampak dalam pemberantasan narkoba di Bumi Serambi Mekkah.
Marzuki Ali Basyah lahir di Tangse, Kabupaten Pidie, pada 20 Juni 1968 dan menghabiskan masa kecil serta remajanya di daerah yang sama. Karier Marzuki di kepolisian dimulai setelah lulus Akpol pada tahun 1991. Penugasan pertamanya adalah sebagai perwira muda (Pama) di Polda Jawa Barat. Seiring waktu, ia menempati berbagai posisi penting di wilayah Aceh. Puncaknya, dia pernah menjabat Kapuskodal Ops di Polres Aceh Utara pada 1998. Ia dikenal sebagai perwira yang mengedepankan kerja di lapangan dan dekat dengan masyarakat. Kedekatan ini membawa angin segar akan institusi Polri yang lebih humanis.
Kariernya semakin menanjak saat dipercaya memimpin sejumlah Polres strategis di wilayah Sumatera Utara, antara lain Polres Dairi, Simalungun, dan Asahan. Gaya kepemimpinannya yang humanis namun tegas membuatnya diterima di berbagai daerah tugas. Marzuki dikenal sebagai pribadi yang supel dan mudah bergaul di berbagai kalangan masyarakat.
Pada tahun 2016, ia kembali ke Aceh dan diangkat sebagai Kepala Biro SDM (Karo SDM) Polda Aceh. Dua tahun kemudian, ia melanjutkan jenjang pendidikan ke Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, dan pada 2020–2021 dipercaya menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Aceh.
Baca Juga: Bobby Nasution Kolaborasi dengan Kapolda Sumut Rancang Sejumlah Inovasi Optimalkan PAD Sumut
Selanjutnya karier Marzuki berpindah ke BNN. Pada Oktober 2023, Marzuki Ali Basyah mendapat penugasan penting sebagai Kepala BNN Gorontalo. Kinerjanya yang menonjol selama di sana membawanya kembali ke kampung halaman sebagai Kepala BNN Aceh.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Intip Rekam Jejak Mentereng dan Harta Irjen Asep Edi, Kapolda Metro Jaya Pembongkar Kasus Sambo!
-
Profil Irjen Asep Edi Suheri: Pemburu Mafia Bola dan Crazy Rich yang Kini Jadi Kapolda Metro Jaya
-
Tuah Pujian Prabowo: Karier Irjen Dadang Hartanto Meroket, Kini Jabat Kapolda Maluku!
-
Kapolri Mutasi 7 Kapolda, Ini Daftarnya
-
Daftar Mutasi Polri 2025: Wakapolri, Kabaintelkam, Kabareskrim hingga Kapolda PMJ Berganti
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
KSAD Ungkap Perjuangan TNI Kerja 24 Jam di Aceh: Pakai Dana Swadaya, yang Penting Jalan Tersambung!
-
Malioboro Bakal Disterilkan, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Tugu Jogja saat Malam Pergantian Tahun
-
Menhub Pastikan Bandara dan Pelabuhan Aceh Aman, Tapi Jalur Kereta Api Rusak Parah Disapu Air
-
Menteri PU Percepat Pemulihan Aceh: Kerja 24 Jam, Program Padat Karya, hingga Pembangunan Bendungan
-
Meriah! Suara.com Bareng Accor Sambut Tahun Baru 2026 dengan Kompetisi Dekorasi Kue
-
Gaji Sopir MBG Lebih Tinggi dari Guru Honorer, JPPI: Lebih Rasional Jadi Sopir!
-
Jembatan Bailey Lawe Mengkudu Fungsional, Akses Gayo Lues-Aceh Tenggara Kembali Lancar
-
Dilema PDIP dan Demokrat: Antara Tolak Pilkada Lewat DPRD atau Tergilas Blok Besar
-
689 Polisi Dipecat Sepanjang 2025, Irwasum: Sanksi Adalah 'Gigi' Pengawasan
-
Eros Djarot Ungkap Kisah Geng Banteng, Kedekatan dengan Megawati hingga Taufiq Kiemas