Suara.com - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyoroti sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyinggung soal gaji guru dan dosen yang dibiayai dari keuangan negara.
Dalam pernyataannya, Sri Mulyani mempertanyakan apakah gaji guru dan dosen harus ditanggung dari keuangan negara, atau dari partisipasi publik.
Sekjen P2G Satriwan Salim mempertanyakan sikap Sri Mulyani itu, mengingat anggaran pendidikan yang cukup besar.
"Jadi bagaimana persoalan pendidikan itu akan menjadi prioritas oleh pemerintah? Karena anggaran pendidikan saja, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hanya mendapatkan porsi yang sangat minimalis," kata Satriwan saat dihubungi Suara.com, Jumat (8/8/2025).
Hal itu disampaikan Satriwan bukan tanpa alasan. Sebab Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang menjalankan pendidikan di tingkat SD sampai SMA hanya mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 33,5 triliun.
Padahal merujuk pada anggaran pendidikan pada 2025, telah dialokasikan sebesar Rp724,3 triliun.
Sisanya, kata Satriwan, justru lebih dinikmati sekolah kedinasan di bawah kementerian, termasuk Kementerian Keuangan.
"Nah ke mana banyak alokasinya dipakai? Itu justru oleh kementerian-kementerian lain. Sekolah-sekolah dinas di Kementerian Keuangan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertanian,Kementerian Sosial, dan lain-lain," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, saat berpidato dalam acara Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia, Kamis (7/8/2025), Sri Mulyani menyinggung soal gaji guru dan dosen yang dikeluhkan di media sosial.
Baca Juga: Suara Live! Bupati Sudewo Disoraki Warga, Sri Mulyani Buka Opsi Gaji Guru Tak Pakai Uang Negara?
"Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau guru, tidak dihargai karena gajinya tidak besar. Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara," kata Sri Mulyani.
Dia kemudian melemparkan pertanyaan, soal sumber dana gaji guru dan dosen.
"Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi masyarakat," ujarnya.
Berita Terkait
-
Gaji Guru dari Iuran Publik? Wacana Sri Mulyani Cederai Amanat Konstitusi
-
Sri Mulyani Buka Opsi Gaji Guru Tak Ditanggung Negara, Ekonom: Pernyataan Tak Bermoral
-
Sri Mulyani Buka Opsi Gaji Guru dari Partisipasi Publik, Kemana APBN 20 Persen untuk Pendidikan?
-
Sri Mulyani Sentil Gaji Guru Rendah: Pajak Rakyat Buat Apa?
-
Suara Live! Bupati Sudewo Disoraki Warga, Sri Mulyani Buka Opsi Gaji Guru Tak Pakai Uang Negara?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik