Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, melontarkan kritik tajam terhadap pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Kritik ini bermula dari pernyataan Zulkifli Hasan yang meminta rakyat untuk produktif dan tidak terus-menerus meminta kepada negara, serta menyebut kemiskinan sebagai musuh utama bangsa.
Zulhas, sapaan akrabnya, seolah mengkritik masyarakat yang terus meminta pada negara.
Melalui akun X pribadinya pada Minggu, 11 Agustus 2025, Susi Pudjiastuti yang kini berusia 60 tahun, memberikan sanggahan menohok terkait pernyataan Zulhas.
“Musuh utama kita KORUPSI,” tulis Susi dengan tegas, dalam unggahannya yang disertai gambar tangkapan layar berita pernyataan Zulkifli Hasan.
Pernyataan singkat namun padat dari pengusaha maskapai Susi Air ini sontak memantik reaksi luas dari warganet.
Banyak dari mereka yang sepakat dengan pandangan Susi dan menilai bahwa akar dari kemiskinan dan berbagai persoalan bangsa adalah praktik korupsi yang merajalela.
Seorang pengguna X dengan nama akun @oka_suba turut mengamini pernyataan Susi.
“Betul bu, musuh utama dan prioritas itu KORUPSI. Tapi ada sekelompok orang yang berusaha memeliharanya agar bangsa ini tidak maju-maju,” cuitnya.
Pandangan senada juga diungkapkan oleh Janrio Fernando Siagian yang menilai kemiskinan merupakan dampak dari korupsi dan penegakan hukum yang tumpul.
“Sependapat, Bu @susipudjiastuti. Kemiskinan adalah dampak dari korupsi dan penegakan hukum tak kunjung tegak. Pun tegak, hanya ke arah tertentu,” ujarnya.
Warganet lain menyoroti ironi ketika rakyat dituntut produktif, sementara hasil jerih payah mereka, termasuk pajak, justru dikorupsi oleh para pejabat.
“Ya kemiskinan terus berlanjut, orang hak rakyat dikorupsi pejabat. Coba hasil pajak selain buat pembangunan buat bantu rakyat, pasti kaya rakyat kita,” tulis akun @Greenszcale.
Kritik Susi Pudjiastuti ini kembali mengingatkan publik bahwa pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.
Berita Terkait
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Atasi Keluhan Pengemudi Ugal-ugalan, Gubernur Pramono Setujui Pelatihan 1.000 Sopir Baru Mikrotrans
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng
-
Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste