Suara.com - Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) secara resmi menaikkan status hukum Iwan Kurniawan Lukminto, sosok sentral di PT Sritex, dari saksi menjadi tersangka.
“Kami menetapkan tersangka dengan identitas IKL selaku mantan Direktur Sri Rejeki Isman periode 2012-2023,” kata Direktur Penyidikan Jampidsus, Nurcahyo Jungkung di Kompleks Kejaksaan Agung, Rabu (13/8/2025).
Penetapan IKL ini menambah panjang daftar pesakitan dalam kasus yang diduga merugikan negara secara masif.
Sebelumnya, Kejagung telah menjerat delapan orang tersangka yang merupakan bagian dari sindikasi pembobolan dana perbankan ini.
Mereka terdiri dari pejabat internal Sritex dan jajaran direksi serta komite kredit dari tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menjadi pemberi kredit.
Kedelapan tersangka awal tersebut, yakni Direktur Keuangan PT Sritex, AMS; Direktur Kredit Bank DKI, BSW; Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, PS; Direktur Utama Bank Jabar Banten (BJB), YR; Senior Executive Vice President Bank Jabar Banten (BJB), BN; Dari Bank Jateng: Direktur Utama Bank Jateng, SP; Direktur Bisnis Bank Jateng, PJ; dan Kepala Divisi Bisnis Korporasi Bank Jateng, SD.
Modus operandi mereka adalah bersekongkol untuk menyetujui dan mencairkan fasilitas kredit kepada PT Sritex dengan menggunakan invoice (faktur) fiktif sebagai dasar pengajuan.
Uang kredit yang seharusnya untuk modal kerja, justru diduga digunakan untuk menutupi utang perusahaan lain (medium term notes).
Para pejabat bank tersebut dituduh gagal menerapkan prinsip kehati-hatian, meloloskan kredit tanpa jaminan memadai, dan tidak melakukan verifikasi mendalam terhadap laporan keuangan Sritex yang bermasalah.
Baca Juga: 8 Fakta Skandal Korupsi Rp 1 T di PT Sritex, Ini Daftar Dosa Para Bankir Hitam
Akibatnya, kredit tersebut macet dan menimbulkan kerugian negara.
Kerugian Negara dan Pasal yang Menjerat
Akibat persekongkolan dan kelalaian sistematis ini, negara ditaksir mengalami kerugian finansial sekitar Rp 1 triliun.
Kejagung menyatakan saat ini proses audit final untuk memastikan jumlah kerugian masih dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Seluruh tersangka, termasuk Iwan Kurniawan Lukminto, dijerat dengan pasal berlapis.
Mereka disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Tersangka dan Ditahan Usai Aniaya Pegawai Zaskia Adya Mecca: Praka NC Kini Ngaku Cuma Salah Paham
-
Istri Arya Daru Siap Bongkar Kejanggalan Kematian Suami di DPR Hari Ini, Termasuk Temuan Kondom
-
Reklame Israel Jejerkan Prabowo dengan Netanyahu-Trump, Dandhy Laksono: Antek Asing yang Malu-malu
-
Kemensos Kirim Tagana dan Bantuan Darurat untuk Korban Ambruknya Ponpes di Sidoarjo
-
Paranoia Kekuasaan dalam Sastra: Ketika Narasi Kiri Menjadi Teror dan Tabu di Era Orde Baru
-
Berkeliaran di Jalan, Heboh Warga di Duren Sawit Jaktim Pamer Punya Banyak Burung Merak, Kok Bisa?
-
Kuota Haji Tambahan di Kemenag Diklaim Sesuai UU, Begini Kata Pakar!
-
Bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia, PLN Buka Lowongan Kerja Lewat Rekrutmen Umum
-
Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru
-
Pelajar SMA Bicara soal G30S/PKI: Sejarah yang Penuh Teka-teki dan Propaganda