Suara.com - Gelombang protes warga akibat kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dianggap mencekik leher ternyata bukan hanya monopoli Pati dan Cirebon. Fenomena "syok tagihan PBB" ini meluas ke berbagai daerah di Indonesia, memicu kemarahan kolektif dan aksi-aksi protes yang tak terduga.
Dari Jawa Timur hingga Sulawesi Selatan, warga dibuat terperangah dengan lonjakan tagihan yang mencapai ratusan bahkan ribuan persen. Berikut adalah daftar daerah yang warganya ikut menjerit akibat kebijakan kenaikan PBB yang dinilai gila-gilaan:
Jombang, Jawa Timur: Bayar Pajak Pakai Uang Koin Protes Kenaikan 1.202%
Di Jombang, Jawa Timur, eskalasi kenaikan PBB mencapai puncaknya. Sebanyak 5.000 warga tercatat telah melayangkan protes ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jombang sepanjang tahun 2025. Salah satunya adalah Heri Dwi Cahyono (61), yang syok mendapati PBB tanahnya meroket 1.202 persen atau 12 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Namun, aksi paling dramatis dilakukan oleh Joko Fattah Rochim (63). Sebagai bentuk protes atas kenaikan PBB rumahnya yang mencapai 370 persen, ia mendatangi kantor Bapenda dan menumpahkan segalon uang koin di loket pembayaran.
"Uang koin itu bentuk protes saya karena saya tidak punya uang, ini celengan anak saya sejak SMP, sekarang dia (kuliah) sudah semester 2," kata Fattah pada Senin (11/8).
"Minta saya, bupati (Jombang) harus tegas, kenaikan PBB P2 tahun 2024 yang sangat merugikan masyarakat Jombang harus dibenahi," tambah dia.
Kepala Bapenda Jombang, Hartono, mengakui telah menerima ribuan keluhan dan mempersilakan warga mengajukan keberatan.
Cirebon, Jawa Barat: Tagihan Rp65 Juta, Naik 1000 Persen
Kisah pilu datang dari tokoh masyarakat Cirebon, Darma Suryapranata (83). Tagihan PBB rumahnya yang semula hanya Rp 6,3 juta, meledak menjadi Rp 65 juta, sebuah kenaikan 1.000 persen.
Baca Juga: Sindir Telak Pajak Amplop Kondangan, Furry Setya Pilih Jadi Orang Gila: Nggak Begitu Berisiko!
“Waktu lihat tagihannya, saya kaget, masa Rp 65 juta pada tahun 2024. Padahal di tahun 2023 hanya Rp 6,3 juta. Kenaikannya itu kan 1.000 persen,” ujar Surya, dikutip Rabu (13/8/2025).
Keterkejutan ini memicu pergerakan Paguyuban Pelangi Cirebon yang terinspirasi dari keberhasilan warga Pati.
"Kalau di Pati bisa, kenapa di Cirebon tidak? Kami ingin seperti Pati," seru Hetta Mahendrati, juru bicara paguyuban.
Menurutnya, perjuangan melawan Perda yang menjadi dasar kenaikan ini sudah dilakukan sejak Januari 2024, namun hingga kini belum membuahkan hasil.
Bone, Sulawesi Selatan: Pajak Naik 300 Persen, Mahasiswa Demo
Gelombang protes menyeberang hingga ke Sulawesi. Di Kabupaten Bone, massa mahasiswa turun ke jalan pada Selasa (12/8) untuk menolak kenaikan PBB yang mencapai 300 persen. Aksi di depan Kantor DPRD Bone bahkan diwarnai ketegangan dan aksi saling dorong dengan aparat Satpol PP.
Para mahasiswa menuding Pemkab telah bertindak sewenang-wenang tanpa kajian dan sosialisasi yang memadai.
Berita Terkait
-
RI Kantongi Utang Rp 8 Triliun dari ADB, Bakal Disuntik ke Sistem Pajak Coretax
-
Bu Sri Mulyani, Pajak Beda dengan Wakaf dan Zakat: Ini Penjelasan Fiqih dan Ulama
-
Sindir Telak Pajak Amplop Kondangan, Furry Setya Pilih Jadi Orang Gila: Nggak Begitu Berisiko!
-
Pajak Naik 1000 Persen, Warga Cirebon Syok Ditagih Rp65 Juta: Kalau Pati Bisa, Kenapa Kami Tidak?
-
Gema Samin Surosentiko: Perlawanan Warga Pati Lawan PBB Jadi Sinyal Bahaya Bagi Penguasa
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
"Satu-satunya Cara, Mundur!", Drama Ijazah Gibran Makin Rumit, Penggugat Tolak Berdamai
-
Dari Doa Hingga Nyanyi Bersama Paduan Suara, Begini Detail Hari Kesaktian Pancasila Ala Prabowo
-
Motif Utang Ratusan Juta di Balik Insiden Berdarah Lansia Kebon Jeruk Tewas Ditikam Kerabat Sendiri
-
Tragis! Bos Agen Gas Melon di Jakbar Tewas Ditusuk, Ulahnya Bikin Sang Rekan Gelap Mata!
-
Sempat Dirawat Usai Santap MBG, 21 Siswa SDN 01 Gedong Kini Sudah Pulang
-
HUT TNI 5 Oktober, CFD Jakarta Tetap Digelar
-
Di Hadapan DPR, Kepala BGN Ungkap Terjadinya Kasus Keracunan MBG: Rata-rata karena...
-
gegara Jual Tangki untuk Bayar Utang, Agen Gas di Kebon Jeruk Tewas Mengenaskan Dihujam Tikaman
-
Gagah di Usia 80 Tahun: TNI Gelar Parade Akbar di Monas, Pamer Alutsista dan Pesta Rakyat Meriah
-
Telepon Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Bantah Kabur ke Luar Negeri dan Terpaksa Diam