Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan dugaan korupsi ke KPK terkait penggunaan gas air mata kedaluwarsa dalam penanganan aksi unjuk rasa terhadap Bupati Pati pada 13 Agustus 2025.
Laporan tersebut disampaikan Peneliti ICW, Wana Alamsyah yang menyoroti penggunaan sistematis gas air mata kedaluwarsa saat unjuk rasa.
Selain itu, dugaan mark up lebih dari Rp20 miliar dalam proyek pengadaan senjata yang pemenangnya terafiliasi dengan oknum polisi.
"Kami mengetahui di dalam sejumlah media sosial ada selongsong peluru yang expired," kata Wana Alamsyah yang membawa dua bundel laporan ke Gedung Merah Putih KPK, Jumat (15/8/2025).
Temuan ini diperkuat dengan bukti selongsong peluru yang beredar di media sosial.
Wana menegaskan bahwa ini bukan insiden tunggal.
Sebelumnya, riset ICW mengidentifikasi adanya tren penggunaan gas air mata kedaluwarsa oleh polisi dalam berbagai aksi massa.
“Penggunaan gas air mata expired bukan kali pertama di Kabupaten Pati, (saat aksi) reformasi dikorupsi dan di dalam beberapa aksi juga ditemukan penggunaan gas air mata expired,” ujar Wana.
"Implikasinya tentu cukup berbahaya ketika polisi tidak melakukan perbaikan tata kelola gas air mata. Kami duga ada kesalahan yang dilakukan dan mengarah ke tindak pidana korupsi."
Baca Juga: Babak Baru Demo Pati, Dugaan Mark Up Peluru dan Gas Air Mata Expired Polisi Dilaporkan ke KPK
Laporan kedua yang diserahkan ICW membongkar dugaan korupsi dalam pengadaan 3.400 butir peluru dan unit pistol pada 2 September 2024, dengan total nilai proyek mencapai Rp99 miliar.
“Dari Rp99 miliar yang dikeluarkan kepolisian, berdasarkan perhitungan kami, ada dugaan mark up sekitar lebih Rp 20 miliar atau 20 persen dari total anggaran yang dikelola,” ujar Wana.
Kecurigaan ICW semakin menguat setelah menemukan indikasi konflik kepentingan.
“Kedua adalah kami mendapatkan petunjuk dan informasi bahwa patut diduga pemenang perusahaan ini memiliki afiliasi dengan pihak atau anggota kepolisian,” tambah dia.
Temuan ini didukung oleh reportase lapangan yang mengonfirmasi bahwa pemilik perusahaan pemenang tender menggunakan mobil dengan pelat nomor khusus kepolisian.
“Berdasarkan reportase di lapangan, diketahui bahwa memang benar dan dikonfirmasi mobil yang dimiliki oleh si pemilik perusahaan tersebut memiliki plat nomor yang diduga dikeluarkan oleh pihak kepolisian,” tutur Wana.
Berita Terkait
-
Babak Baru Demo Pati, Dugaan Mark Up Peluru dan Gas Air Mata Expired Polisi Dilaporkan ke KPK
-
KontraS: Gas Air Mata di Demo Pati Bentuk Gangguan terhadap Kebebasan Sipil
-
5 Fakta dan Hasil Demo Pati: Gas Air Mata, Korban Luka, hingga Bupati Sudewo Tolak Mundur
-
Keterlaluan! Gas Air Mata Tembus ke Masjid, Massa Demo Pati Tumbang di Tempat Wudu
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat