"Punten Pak Gubernur, setelah video ini dicek, mohon langsung ke tiap kota dan kabupaten di Jawa Barat. Soalnya ada yang sudah disalahgunakan terkait kebijakan bebas pajak," tulisnya.
Komentar tersebut juga menyinggung dugaan penyalahgunaan kebijakan oleh pihak tertentu yang disebut "bermain" di balik layar.
Bahkan, dia meminta Gubernur memeriksa mantan Bupati Sukabumi bernama Marwan, termasuk harta kekayaannya.
Warganet lain menggarisbawahi bahwa PBB sepenuhnya berada di bawah kewenangan Bupati dan Wali Kota.
"Ini kalimat yang saya garis bawahi, karena kewenangannya ada di Bupati dan Wali Kota, sementara yang Pak Dedi sampaikan sifatnya hanya imbauan," tulisnya dengan nada skeptis.
Komentar ini menyoroti kelemahan dari sekadar imbauan yang tidak diiringi regulasi wajib atau instruksi tegas.
Ada pula yang mengkritik dengan nada satir, mempertanyakan peran Gubernur dalam struktur pengambilan keputusan pajak daerah.
"Haha, cerdas. Jadi, masyarakat jangan dulu menjadikan KDM sebagai pahlawan,” tulis seorang warganet.
Dia menilai bahwa tanpa dukungan peraturan resmi, imbauan seperti ini rentan berhenti di tataran wacana.
Baca Juga: Disebut Mulyono Jilid 2, Dedi Mulyadi Santai: Tunggu Jadi 'Kang Duda Merajalela'
Beberapa komentar lain menyebutkan bahwa perbedaan kepentingan politik antar daerah bisa membuat pelaksanaan kebijakan menjadi tersendat.
Bagi sebagian warga, pembebasan tunggakan terdengar seperti kabar gembira, namun rasa skeptis tetap mengiringi.
Mereka khawatir kebijakan hanya akan menguntungkan pihak tertentu yang selama ini tidak membayar pajak.
Sebaliknya, bagi warga yang selalu patuh membayar PBB, kebijakan ini bisa memunculkan rasa ketidakadilan.
Di media sosial, diskusi pun semakin ramai, dengan sebagian warganet mendukung langkah Dedi sebagai bentuk perhatian terhadap rakyat kecil.
Namun, tidak sedikit yang menganggap langkah ini hanya strategi politik yang sulit terealisasi tanpa dukungan pemerintah daerah.
Berita Terkait
-
Spanduk 'Gubernur Pencitraan' Sambut KDM di Sleman, Pelaku Wisata: Jangan Jadikan DIY Bahan Konten!
-
Diserang Stigma 'Mulyono Jilid 2' Dedi Mulyadi Balas Menohok: Akhlak Pemimpin Diukur dari Anggaran!
-
Bongkar Anggaran Pendidikan dan Infrastruktur Jawa Barat, Gebrakan Dedi Mulyadi Jadi Sorotan
-
Dedi Mulyadi 'Kuliti' Anggaran Jabar Era Gubernur Sebelumnya: Pembangunan Tertinggal 20 Tahun!
-
Nongol di IG Dedi Mulyadi, Walikota Cirebon Sebut Kenaikan PBB 1000 Persen Bukan Keputusannya
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Promo MRT Rp 1 dan Jadwal Operasional Tanggal 31 Desember 2025-1 Januari 2026
-
Jalan Sudirman-MH Thamrin-Bundaran HI Ditutup, Ini Rute Alternatifnya
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah