Suara.com - Gelombang kritik terhadap anggota DPR RI kian deras usai wacana kenaikan tunjangan fantastis mencuat ke publik.
Netizen kini tak hanya mempermasalahkan angka angka-angka fantastis tunjangan anggota DPR RI, tetapi juga mengumpulkan potongan pernyataan kontroversial sejumlah legislator yang dinilai "asal bunyi" alias asbun.
Akun X (Twitter) Day One atau @duottie menjadi salah satu yang paling vokal. Pada Kamis, 21 Agustus 2025, dia merilis sebuah utas berjudul "Pernyataan SDM rendah DPR RI dalam seminggu ke belakang: lengkap dengan tagar #miskinkanDPR.
Video pertama yang dia bagikan berisi pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir yang sebelumnya viral dan ramai menjadi bulan-bulanan karena menyebut tunjangan perumahan Rp50 juta masih kurang.
Adies bahkan menghitung sewa kos Rp3 juta per bulan dikalikan 26 hari, yang langsung membuat publik geleng-geleng kepala.
"Wakil ketua DPR bilang tunjangan perumahan Rp50 juta per bulan itu anggota DPR masih harus nombok, harusnya Rp78 juta per bulan karena kontrak di dekat gedung DPR mahal," tulis keterangan video yang diunggah.
Utas tersebut juga memuat pernyataan anggota DPR dari PDIP, Deddy Sitorus yang menolak jika dirinya dibandingkan dengan rakyat kecil.
"Ya, jadi ketika DPR dibandingkan dengan rakyat jelata, yang katakan tukang becak atau buruh, di situ Anda mengalami sesat logika," ucapnya saat tampil di sebuah program televisi.
Tak berhenti di situ, ada pula cuplikan Irjen (Purn) Safaruddin dari Komisi III PDIP yang memberi ultimatum keras ke calon hakim MK. Safaruddin mengingatkan agar hakim MK tidak melupakan "utang budi" kepada DPR yang memilih mereka.
Baca Juga: Jerome Polin 'Kuliti' Tunjangan Beras DPR, Hasilnya Bikin Istighfar: Sehari Makan 40 Kilogram?
"Biasanya sih, Pak, kalau kita fit and proper di sini, (janjinya) pokoknya kami akan memperjuangkan sebagai utusan DPR. Tapi setelah sampai di sana, lupa, Pak, bahwa Bapak itu dipilih dari DPR," semprot Safaruddin dalam rapat di ruang rapat Komisi III.
"Maksud saya, Bapak punya keyakinan kuat, keteguhan. Betul-betul bukan membela sembarangan di DPR, tapi kan Bapak jangan lupa bahwa Bapak dipilih itu dari DPR. Jangan kembali menghantam DPR, Pak!" tegasnya.
Sementara Ahmad Sahroni dari Komisi III ikut menuai sorotan setelah mengkritik OTT KPK yang menurutnya dilakukan di waktu yang tidak tepat. Padahal, operasi senyap KPK terhadap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis jelas dilakukan saat transaksi suap berlangsung.
Kumpulan pernyataan kontroversial ini membuat warganet makin muak. Banyak yang menilai fasilitas DPR yang supermewah jelas tak sebanding dengan kualitas ucapan maupun kerja para wakil rakyat.
"Kayak asbun aja gitu, asal jeplak. Yang penting ada pernyataan. Minta digulingin banget," tulis akun @ltf***.
"Semakin buka mulut semakin kelihatan kadar kepintaran orang-orang yang katanya mewakili rakyat ini," sindir @ppu***.
Berita Terkait
-
DPR Makin Gak Ada Akhlak? Viral Tuding Rakyat 'Senang Liat Orang Susah' Demi Tunjangan
-
Ustaz Adi Hidayat Kritik Pedas DPR RI: Kami Tidak Pernah Mewakilkan kepada Anda
-
Tak Mendapatkan Mobil Dinas dan Tunjangan, Anggota DPR Swedia Bepergian Naik Transportasi Umum
-
Tunjangan Rumah Rp 3 Miliar per Anggota DPR Bisa Gaji Ribuan Guru yang Mayoritas Masih Susah
-
DPR Bekukan Pungutan Royalti Selama Dua Bulan, UU Hak Cipta Siap Dirombak Total
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan