Suara.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disambut hangat di jantung pedalaman Kalimantan Barat.
Kedatangannya di Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, pada hari Sabtu, bukan hanya untuk memenuhi undangan ulang tahun ke-45 Panglima Jilah, pemimpin besar Pasukan Merah dari suku Dayak, tetapi juga untuk mendengarkan langsung denyut nadi harapan masyarakat adat.
Di Lapangan Keramat Patih Patinggi, Desa Sepang Tokong, Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah, Ketua Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), menyuarakan aspirasi yang telah lama terpendam.
Di hadapan Gibran, ia mengungkapkan sebuah ironi: komunitasnya, penjaga tradisi luhur, tak memiliki rumah adat yang representatif.
"Kami bersyukur mempunyai Wakil Presiden yang mau mengunjungi kami masyarakat di pedalaman Kalimantan ini. Besar harapan kami Pak, Bapak bisa membangun daerah kami, terutama di sini. Kami tidak mempunyai rumah adat. Kami hanya bisa pakai tenda-tenda, Pak," ungkap Panglima Jilah dengan nada penuh harap.
Ia menggambarkan potensi lokasi yang dikelilingi keindahan alam pegunungan, sebuah tempat yang ideal untuk berdirinya sebuah rumah adat yang megah, yang tak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga destinasi yang memikat.
Menjawab aspirasi tersebut, Gibran menegaskan kembali komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan pembangunan yang merata, yang tidak lagi terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Ia menyatakan bahwa usulan pembangunan rumah adat akan menjadi perhatian serius.
"Tadi Panglima mengatakan mohon dibangunkan rumah adat, ya nanti kita tengok dulu. Budget-nya seperti apa, lokasinya di mana, nanti kita akan gotong royong bersama Pak Gubernur, Bu Bupati," jawab Gibran, disambut tepuk tangan riuh dari warga yang hadir.
Baca Juga: Wamenaker Noel Eks Loyalis Jokowi Kena OTT KPK, Gibran Buka Suara
Kunjungan Gibran ke Mempawah sendiri berlangsung dramatis. Usai agenda di Pontianak, ia bersama rombongan terbatas terbang menggunakan helikopter, membelah langit Kalimantan selama 30 menit.
Setibanya di lokasi, Gibran disambut dengan prosesi adat yang kental. Para pimpinan adat menyematkan rompi dari kain tenun Iban khas suku Dayak, sebagai tanda penghormatan dan penerimaan.
Antusiasme warga yang telah menanti tak terbendung saat Gibran turun dan menyalami mereka.
Suasana semakin semarak ketika para pemuda Bangkule Rajakng menampilkan tarian kolosal yang memukau. Dengan gagah berani, mereka menari tanpa alas kaki di bawah terik matahari, sebuah pemandangan yang mengundang decak kagum.
Selain dialog mengenai pembangunan, kunjungan Gibran juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial. Ia turut menyaksikan peluncuran dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), layanan Cek Kesehatan Gratis, serta pembagian pin "Dayak Anak Cerdas" yang menjadi simbol harapan akan masa depan generasi muda Dayak yang cemerlang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Damai Cuma di Mulut? Yai Mim Tegaskan Proses Hukum Lawan Sahara Jalan Terus: Itu Urusan Pengacara
-
Apa Itu Single Salary PNS: Solusi Ampuh Atasi Pensiun 'Ngenes' ASN Golongan Bawah?
-
Galian Proyek Air Limbah Depan CIBIS Park Rampung, Macet TB Simatupang Mulai Terurai
-
Gelar Rapat Tertutup, Komisi IX DPR Sepakati Tambahan Anggaran Buat Kemenaker Rp 144 Miliar
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
-
Kritik Tajam Napoleon Bonaparte: Di Polri Ada 'Dua Tuhan', Reformasi Mustahil Tanpa Rombak Pimpinan!
-
Ancam 'Ngamuk' di Polda, Firdaus Oiwobo Desak Polisi Tangkap Roy Suryo Cs: Gua Bawa Tenda!
-
Gugat Kelangkaan BBM, Sidang Perdana Ditunda Gara-gara Pengacara Menteri Bahlil Tak Bawa Surat Kuasa
-
Eks Kabareskrim Susno Duadji Sebut Roy Suryo Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Ijazah Jokowi, Ini Alasannya
-
Bakal Dilantik Jadi Ketua Komite Percepatan Pembangunan Papua, Ribka Lepas Jabatan Wamendagri?