Ia tidak hanya memberikan uang, tetapi juga menjadi penasihat strategis dan negosiator ulung di balik layar.
Tanpa dukungan finansial dan jaringan bisnisnya, perjalanan politik Prabowo menuju Istana mungkin tidak akan semulus ini. Perannya sebagai "kingmaker" adalah rahasia umum di kalangan elite politik.
Bintang Mahaputera Utama: Prestasi atau Ganjaran Politik?
Penganugerahan Bintang Mahaputera Utama adalah salah satu tanda kehormatan sipil tertinggi di Indonesia, diberikan kepada mereka yang dinilai memiliki "jasa luar biasa terhadap negara dan bangsa". Di sinilah perdebatan muncul.
Pihak Istana berargumen bahwa penghargaan ini diberikan atas dasar jasa-jasa Hashim di bidang bisnis, investasi, dan filantropi yang dianggap telah berkontribusi bagi negara.
Sementara publik juga mengkritik penghargaan sebagai ganjaran politik sekaligus praktik nepotisme.
Mereka berpendapat, memberikan penghargaan setinggi itu kepada adik kandung sendiri di awal masa jabatan adalah tindakan yang tidak peka dan menciptakan preseden buruk.
Publik di media sosial terbelah.
Sebagian membela dengan argumen bahwa Hashim memang seorang pengusaha sukses yang layak dihargai.
Baca Juga: Alasan Pengusaha Haji Isam Raih Bintang Mahaputera dari Prabowo
Namun, lebih banyak yang sinis, menyebut ini sebagai "pesta keluarga" dan mempertanyakan objektivitas dari penganugerahan tersebut.
Pada akhirnya, penganugerahan Bintang Mahaputera Utama ini semakin mengukuhkan posisi Hashim Djojohadikusumo.
Ia bukan lagi sekadar "kingmaker" di balik layar; kini ia adalah figur yang secara resmi diakui dan dilegitimasi oleh negara—melalui tangan kakaknya sendiri.
Menurut Anda, apakah pemberian bintang jasa ini wajar sebagai penghargaan atas kontribusi bisnisnya, atau murni nepotisme?
Bagikan analisis Anda di kolom komentar.
Tag
Berita Terkait
-
Alasan Pengusaha Haji Isam Raih Bintang Mahaputera dari Prabowo
-
Profil Haji Isam, Crazy Rich Kontroversial Dapat Gelar Bintang Mahaputera dari Prabowo
-
Polisi Tembakkan Gas Air Mata! Aksi 25 Agustus Tuntut Prabowo-Gibran Turun, Kabinet Dibubarkan
-
Misi Berat Makan Bergizi Gratis: BGN Turunkan Tim Intel Kejar 30 Ribu Dapur!
-
Profil Seskab Teddy, Eks Ajudan Prabowo Dapat Penghargaan Bintang Mahaputera dari Presiden
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Dua Emiten Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Komdigi: Penawaran Capai Rp 400 Miliar
Terkini
-
Mengenal Wisata Kampung Belgia di Jember: Kampung Kolonial Berusia Seabad yang Tetap Menawan
-
Gelombang Aspirasi Mengalir, Komisi Percepatan Reformasi Polri Siapkan Langkah Perubahan
-
3 Prajurit Penculik Kacab Bank Dijerat Pembunuhan Berencana, Berkas Segera Dilimpahkan ke Oditurat!
-
Isu Pemakzulan Gus Yahya dari Ketum PBNU Memanas, PKB: Kita Nggak Ikut-ikutan
-
Ekonomi Jakarta Tumbuh Positif, Rano Karno Tegaskan Pimpinan BUMD Jangan Coba-Coba Korupsi
-
DPR Desak Polisi Gerak Cepat Usut Kasus Penculikan Anak Usai Tragedi Alvaro di Pesanggrahan
-
Disdik Turun Tangan, Bocah SD yang Viral Naik KRL Sendirian Bakal Pindah Sekolah
-
Nyawa Bumil Irene Sokoy Melayang Usai Ditolak RS di Papua, Puan Maharani: Kami Sangat Prihatin
-
Alvaro Tewas Dibunuh Ayah Tiri, Puan: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Sudah Darurat, Harus...
-
Bukan Nekat! Ini Rangkaian Persiapan Sang Ibu Sebelum Biarkan Hafitar Naik KRL Sendirian