- Polda Metro Jaya tetapkan 6 tersangka provokator demo 25 Agustus
- Para tersangka gunakan media sosial untuk ajak pelajar dan sebar aksi vandalisme
- Salah satu tersangka ajarkan pembuatan bom molotov dan jadi koordinator kurirnya
Suara.com - Polda Metro Jaya menetapkan 6 orang tersangka yang terindikasi melakukan aksi provokasi saat demonstrasi pada 25 Agustus lalu.
Keenam tersangka merupakan Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen.
Selain itu kelima tersangka yakni Mujaffar, Suafan Husain, Khariq Anhar, RAP, dan FL.
Kelimanya merupakan admin dari akun-akun yang memprovokasi para pelajar agar turun ke jalan dan yang melakukan aksi vandalisme.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, keenam tersangka disebutkan memiliki perannya masing-masing.
Delpedro berperan sebagai admin dari Instagram Lokataru Foundation.
“Peran tersangka DMR adalah melakukan kolaborasi dengan akun-akun IG lainnya untuk menyebarkan ajakan agar pelajar jangan takut untuk melakukan aksi, kita lawan bareng,” kata Ade Ary, di Polda Metro Jaya, Selasa (2/9/2025).
Tersangka selanjutnya Mujaffar, melalui Blok Politik Pelajar (BPP) berkolaborasi dengan dengan akun sosial media lainnya untuk melakukan pengerusakan.
“Kemudian yang ketiga adalah tersangka SH, itu adalah akun atau admin dari akun IG, nama akun instagram @GM (Gejayana Menanggil), perannya adalah juga melakukan kolab akun IG untuk menyebarkan ajakan pengerusakan,” jelasnya.
Baca Juga: 'Di Mana Batas Hasutan?' Benny K Harman Pertanyakan Penangkapan Delpedro dan Admin Gejayan Memanggil
Tersangka keempat, yakni Khalid Anhar yang menjadi admin Instagram Aliansi Mahasiswa Pengguggat, berperan sama terhadap SM alias Syahdan.
Selanjutnya, tersangka RAP yang merupakan admin RAP membuat tutorial pembuatan bom molotov.
“Dan juga melakukan atau berperan sebagai koordinator kurir-kurir bom molotov di lapangan dari akun IGnya tersebut,” jelasnya.
Tersangka terakhir merupakan FL, admin dari akun sosmed Instagram @tmg, berperan menyiarkan langsung atau live dan mengajak pelajar untuk turun pada 25 Agustus 2025.
“Pelajar sebagian adalah anak. Seperti kami sampaikan di atas tadi bahwa anak ini berada dalam atau dilibatkan atau diajak sehingga berada dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan dan membiarkan anak tanpa pelindungan jiwa ya,” ungkap Ade Ary.
Berita Terkait
-
Penangkapan Mahasiswa Khariq Anhar Disebut Kriminalisasi, Kuasa Hukum Desak Kapolri
-
Identitas Penjarah Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani Sudah di Tangan Polisi, Tinggal Cari dan Ciduk
-
1.240 Perusuh Demo Diciduk, Kerugian Infrastruktur Capai Rp55 Miliar, Aparat Buru Pelaku Anarki
-
7 Ciri-Ciri Ajakan Provokasi Berkedok Demo, Jangan Sampai Terpancing!
-
Mahasiswa Unri Khariq Anhar Ditangkap Polda Metro Jaya, Kampus Akhirnya Buka Suara
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Lisa Mariana Diperiksa Bareskrim Sebagai Tersangka Hari Ini, Bakal Langsung Ditahan?
-
Prabowo Ingin SDM Siap Hadapi Revolusi Industri, AI Masuk Agenda Kurikulum Baru
-
Sambut HLN Ke-80, PLN Berbagi Terang Untuk Masyarakat di Berbagai Daerah
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ray Rangkuti Soroti MBG yang Dipaksakan
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Kasus Bullying Menimpa Timothy, Mendikti Saintek Hubungi Rektor Udayana Bicara Sanksi DO Pelaku?
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut