-
Menkeu Purbaya ke Istana, mengaku diundang makan siang gratis oleh Presiden Prabowo.
-
Meski mengaku santai, Purbaya terlihat membawa tumpukan berkas penting ke dalam Istana.
-
Sebelumnya, Menkeu Purbaya rapat dengan DPR membahas pencairan subsidi dan dana kompensasi.
Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bikin penasaran saat tiba di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Meskipun datang dengan menenteng tumpukan berkas, Purbaya justru melontarkan jawaban santai saat ditanya agenda pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Saat ditanya wartawan mengenai tujuan kedatangannya, Purbaya berkelakar bahwa ia hanya memenuhi undangan makan siang dari presiden.
"Nggak. Nggak tahu, saya diundang aja ke sini. Makan-makan siang kali, kita biasa diundang untuk makan gratis," kata Purbaya yang tiba sekitar pukul 12.44 WIB.
Namun, pemandangan Purbaya yang membawa berkas saat keluar dari mobil memicu spekulasi bahwa ada agenda penting yang akan dibahas, lebih dari sekadar makan siang.
Kecurigaan adanya agenda serius semakin menguat mengingat Menkeu Purbaya baru saja selesai mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI sebelum bertolak ke Istana.
Ia menyebut, salah satu topik utama dalam rapat tersebut adalah isu yang sangat krusial bagi anggaran negara.
"DPR membahas itu, pencairan subsidi maupun kompensasi, dana kompensasi," kata Purbaya.
Pembahasan mengenai subsidi dan kompensasi ini tentu menjadi isu strategis yang memerlukan koordinasi langsung antara Menteri Keuangan dan Presiden.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Sementara itu, saat ditanya mengenai informasi pertemuan antara CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, dan investor legendaris Ray Dalio, Purbaya mengaku belum mengetahui detailnya.
"Mungkin, saya nggak tahu. Pembahasannya belum," kata Purbaya.
Sebelumnya, Purbaya mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI terkait realisasi pembayaran kompensasi dan subsidi dalam APBN 2025.
Dalam kesempatan itu Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyampaikan adanya keluhan dari sejumlah BUMN yang belum dibayarkan subsidi dan kompensasinya.
Untuk itu dia meminta penjelasan dari Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
"Karena banyak sekali beberapa dari mereka kompensasi 2024 yang belum dibayar, dan kemudian alokasi subsidi 2025 yang belum sepenuhnya belum dijalankan," kata Misbakhun saat rapat di Gedung DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat