- Perseteruan viral dipicu oleh unggahan TikTok Nurul Sahara yang menuduh tetangganya, Yai Mim, melakukan pelecehan seksual
- Klarifikasi dari pihak Yai Mim mengungkap akar masalah sesungguhnya adalah sengketa tanah
- Yai Mim dengan tegas membantah tuduhan pelecehan seksual
Suara.com - Jagat media sosial Indonesia dihebohkan oleh perang dingin dua tetangga di sebuah perumahan di Kota Malang, Jawa Timur, yang meledak menjadi drama nasional. Di satu sisi, ada Nurul Sahara, seorang pengusaha rental mobil.
Di sisi lain, ada Imam Muslimin, atau yang akrab disapa Yai Mim, seorang kyai dan mantan dosen di UIN Malang. Perseteruan mereka adalah bukti betapa cepatnya pengadilan media sosial bisa menjatuhkan vonis, bahkan sebelum fakta utuh terungkap.
Semua bermula pada 10 September 2025. Melalui akun TikTok-nya, Nurul Sahara melemparkan bom pertama. Ia mengunggah sebuah cerita panjang yang menuduh Yai Mim, tetangganya sendiri, melakukan serangkaian tindakan tak terpuji. Daftar tuduhannya serius: mulai dari pelecehan seksual, pencemaran nama baik, pengrusakan mobil rental, hingga memblokade jalan dan memfitnah usahanya.
“Selama beberapa waktu saya sempat tidak menggubris perbuatan beliau, dikarenakan saya masih memandang beliau sebagai Kyai dan Dosen di UIN Malang. Namun tindakan provokatif beliau baik berupa lisan, tulisan, dan tindakan selalu bersubstansi pemfitnahan, penuduhan dan merendahkan saya. Hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk speak up,” tulis Nurul Sahara dalam unggahannya yang viral.
Unggahan itu menyebar seperti api. Tanpa ampun, netizen langsung menyerbu Yai Mim. Sahara terus menggempur dengan video-video lanjutan, memantapkan posisinya sebagai korban.
"Saya tidak akan pernah berhenti memperjuangkan kasus saya dengan kiai sekaligus dosen UIN Malang yang sangat meresahkan ini," tulisnya di unggahan lain.
Dampaknya brutal. Yai Mim dinonaktifkan dari statusnya sebagai dosen UIN Malang. Puncaknya, pada 22 September 2025, ia dan keluarganya diusir paksa dari rumah mereka sendiri oleh aparat setempat, buah dari tekanan massa yang dipicu oleh narasi Sahara.
Namun, setelah lama bungkam, Yai Mim dan istrinya, Rosida Vignesvari, akhirnya muncul untuk memberikan klarifikasi yang membalikkan seluruh cerita. Terungkap, akar masalah yang sebenarnya jauh lebih rumit dari sekadar tuduhan pelecehan. Persoalan ini berawal dari sepetak tanah.
Rosida menjelaskan bahwa jalan di depan rumah mereka, yang selama ini digunakan Sahara untuk parkir mobil rentalnya, sebenarnya adalah tanah milik mereka. Tanah itu mereka beli pada tahun 2007 dan sebagiannya sengaja disedekahkan untuk dijadikan jalan umum atas permintaan pengembang.
Baca Juga: Sosok Rosyida Istri Yai Mim, Ternyata Berpendidikan Sarjana Hukum
"Dulu tahun 2007 waktu beli tanah ke pengembang bilang kepada saya supaya sedekah jalan. Karena jalan masuk ke kavling hanya setapak dan sempit. Jadi jalan di depan rumah kami itu adalah tanah yang kami beli," beber Rosida, Senin (29/9/2025).
Niat baik itu, menurut Rosida, justru menjadi bumerang. Tanah yang seharusnya menjadi fasilitas umum itu malah dipagari oleh Sahara untuk dijadikan kandang kambing dan lahan parkir bisnis rental mobilnya. Dari sinilah konflik sesungguhnya dimulai.
Yai Mim juga membantah keras tuduhan paling serius, pelecehan seksual. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Sumardo Denny, ia menceritakan versinya. Peristiwa itu terjadi saat istrinya sedang pergi haji. Anak Sahara yang masih kecil sering bermain ke rumahnya, dan suatu hari Sahara ikut masuk membawakan makanan.
“Dia bilang, ‘tapi ini lebih enak Kyai, saya jamin masakannya enak, saya sendiri yang masak.’ Lalu dia masuk, taruh nasi ke dalam, terus ngunci pintu,” tutur Yai Mim.
Merasa ada yang tidak beres, Yai Mim langsung menegur. “Saya bilang, ‘Mbak jangan dikunci dong, istri saya lagi nggak ada di rumah.’ Dia bilang, ‘biar Sepim anaknya nggak keluar,’” lanjutnya.
Untuk menghindari situasi canggung, Yai Mim memilih naik ke lantai tiga untuk mencuci baju. Saat ia hanya mengenakan celana pendek, Sahara tiba-tiba sudah berada di lantai yang sama dan berteriak histeris.
“Dia langsung bilang, ‘woi Pak Kyai cabul!’ Saya kaget banget, apalagi saya pakai celana pendek mau nyuci. Dari bawah juga terdengar suara suami Nurul Sahara, Pak Sofyan, dia manggil anaknya Sepim, suaranya keras,” cerita Yai Mim.
Merasa dijebak dan takut difitnah, Yai Mim mengaku langsung lari ke balkon untuk menghindari eskalasi. Menurutnya, pihak RT dan RW tidak pernah melakukan mediasi yang adil dan hanya mendengar keterangan sepihak sebelum pengusiran terjadi. Kini, pertarungan keduanya berlanjut dari media sosial ke ranah hukum, dengan keduanya saling melapor ke polisi.
Berita Terkait
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Buka Suara! Ferry Irwandi Beberkan Isi Percakapan Telepon!
-
Pidato Kahiyang Ayu di Mandailing Natal Viral Dapat Kritikan Pedas: Singkat, Padat, dan Melet?
-
Gegara Tren Viral, Gemini Nano Banana Ciptakan 5 Miliar Gambar AI
-
Heboh Pengakuan dari Australia: Gibran Lulusan UTS Insearch Setara Bimbel atau SMA?
-
Detik-detik Evakuasi Korban Musala Roboh di Al Khoziny, Viral Dialog Pilu Tim SAR dengan Santri
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam