- Subhan curiga jika ada relasi kuasa 'gelap' yang meloloskan Gibran hingga menjadi wapres.
- Alasannya Subhan melayangkan gugatan, karena merasa Gibran tidak memiliki ijazah SMA
- Dia meragukan riyawat pendidikan Gibran di luar negeri karena dianggap tidak selaras dengan kecerdasannya.
Suara.com - Subhan Palal mencurigai lolosnya Gibran Rakabuming Raka saat maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 karena ada relasi kuasa 'gelap'. Pasalnya, Subhan menganggap Gibran mestinya dianulir oleh KPU karena dianggap tidak memenuhi syarat dalam Undang Undang Pemilu.
"Ya itu praduga aja KPU sebenarnya tahu ini kenapa begini, saya menduga praduga saya ada relasi kuasa gelap yang melingkupi mereka-mereka ini," bebernya dikutip dari siniar yang tayang di akun Youtube, Forum Keadilan TV pada Rabu (8/10/2025).
Diketahui, Subhan telah menggugat Gibran secara perdata karena dianggap tidak mengantongi ijazah SMA. Gugatan dengan tuntutan ganti rugi Rp125 triliun itu kini bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Ya, itu kesimpulan saya. Wapres ini tidak memiliki riwayat pendidikan SMA atau sekolah lain yang sederajat," tudingnya.
Dalam siniar itu, Subhan Palal menyinggung soal riwayat pendidikan Gibran yang juga tercatat di situs resmi KPU RI. Namun, pria yang berprofesi sebagai pengacara itu meragukan pendidikan yang pernah ditempuh Gibran di luar negeri, yakni Orchid Park Secondary School, Singapura dan Management Development Institute of Singapore (MDIS)
"Kalau tingkat kuliah MDS itu 3 tahun ya di situ ya? IQ-nya(kecerdasan intelektual) tinggi betul, S1 bisa tiga tahun, saya tanda tanya," ujarnya ragu.
Subhan pun menyinggung kemampuan berpikir Gibran yang dianggap tidak selaras dengan pendidikan yang ditempuhnya di luar negeri. Sebab, menurutnya, pola pikir orang yang berpendidikan bakal runut.
"Sampai menyebut suku bangsanya sendiri yang enam aja enggak bisa ya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Subhan juga membeberkan alasannya menggugat Gibran karena masalah ijazah. Dia mengeklaim gugatan perdata diajukannya karena somasi yang dilayangkan kepada Gibran tidak digubris.
Baca Juga: Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
Selain Gibran, Subhan juga mengaku turut melayangkan somasi kepada KPU RI sebelum akhirnya melayangkan gugatan ke pengadilan.
"Pertama saya layangkan somasi. Tapi somasi diabaikan. Somasi itu saya layangkan baik kepada Gibran juga kepada KPU," ujarnya.
Gibran Digugat soal Ijazah
Diketahui, gugatan perdata Subhan kepada Gibran yang menyoal ijazah sang wapres kini masih bergulir di PN Jakarta Pusat.
Dalam sidang sebelumnya, Subhan selaku pengguat telah mengajukan proposal perdamaian. Ada dua poin yang ajukan Subhan terkait proposan perdamainnyaa.
Dia meminta agar Gibran selaku pihak tergugat untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Syarat lainnya, Gibran diminta bersedia mundur dari jabatan wapres jika ingin menempuh jalur damai.
Tag
Berita Terkait
-
Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
-
Rocky Gerung Curiga Motif Jokowi Temui Prabowo karena Gelisah, Berkaitan Nasib Gibran dan Bobby?
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!
-
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
-
Sebut WFT Penipu, Bjorka Asli Bocorkan Data Pribadi Polri: Anda Cuma Bisa Tangkap Saya dalam Mimpi!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan