- Dokter Tifa mengumumkan peluncuran buku kontroversial terbarunya, "Gibran's Black Paper," akan dipercepat dari jadwal semula Desember menjadi awal November 2025
- Buku ini disebut akan mengupas tuntas sosok Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berdasarkan riset mendalam yang mencakup aspek akademik, perilaku, dan rekam jejak publiknya
- Proyek ini merupakan kelanjutan dari buku "Jokowi's White Paper" yang sebelumnya juga menimbulkan perbincangan luas karena meneliti keabsahan dokumen pendidikan Presiden Joko Widodo
Suara.com - Setelah menghebohkan publik dengan peluncuran buku Jokowi’s White Paper, pegiat media sosial sekaligus dokter, Tifauzia Tyassuma atau dr. Tifa, kembali memantik sorotan dengan proyek terbarunya yang menyasar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dokter Tifa mengumumkan bahwa proses pengumpulan data dan analisis untuk buku berjudul “Gibran’s Black Paper” telah rampung sepenuhnya. Ia bahkan memastikan peluncuran buku yang digadang-gadang akan mengupas tuntas sosok putra sulung Presiden Joko Widodo itu akan dipercepat.
Dalam keterangannya kepada wartawan di KPUD DKI Jakarta, Senin (14/10/2025), dr. Tifa menyebut seluruh tahapan riset telah mencapai tahap akhir.
"Buku ini disebut akan mengupas secara mendalam berbagai aspek terkait sosok Gibran, baik dari sisi akademik, perilaku, maupun rekam jejak publiknya," ujar dr. Tifa.
Ia menambahkan bahwa kelengkapan data menjadi alasan utama rampungnya proyek ini lebih cepat dari jadwal. dr. Tifa mengucapkan Alhamdulillah, karena data-data dari Gibran itu juga sudah cukup lengkap, kami sudah selesai pada pengumpulan data.
Jadwal rilis yang semula direncanakan pada Desember 2025, kini dimajukan ke awal November 2025. Keputusan ini diambil setelah timnya menyelesaikan tahap meta analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan.
“Kami sudah melakukan meta analisis, dan Insya Allah Gibran’s Black Paper akan maju jadwalnya. Awalnya Desember, tapi kini rencananya awal November 2025 sudah bisa kami rilis,” katanya.
Proyek ini merupakan kelanjutan dari gebrakan dr. Tifa sebelumnya melalui buku “Jokowi’s White Paper” yang ia gagas bersama pakar telematika Roy Suryo dan ahli digital forensik Rismon Sianipar. Buku setebal 700 halaman itu berisi penelitian mendalam mengenai keabsahan dokumen pendidikan Presiden Joko Widodo.
Dalam karya tersebut, dr. Tifa menyumbangkan kajian dari sudut pandang neurobehaviour dan neuropolitika.
Baca Juga: Rismon Sianipar: Gibran Tak Punya Ijazah SMA, Penyetaraan Cacat Hukum, Ini Bukti Fatalnya
“Saya meneliti perilaku Joko Widodo selama ini, termasuk body language dan face language-nya, apakah sesuai dengan profiling dari hasil digital forensik,” jelas dr. Tifa saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Agustus lalu.
Kini, dengan fokus yang beralih ke Gibran, dr. Tifa menegaskan bahwa “Gibran’s Black Paper” bukanlah sekadar kritik, melainkan sebuah kajian berbasis riset multidisiplin yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara akademik kepada publik.
Meski isi detailnya masih dirahasiakan, peluncuran “Gibran’s Black Paper” diprediksi akan menjadi salah satu momen politik paling dinantikan di penghujung tahun ini, mengingat posisi strategis Gibran sebagai Wakil Presiden.
Berita Terkait
-
Rismon Sianipar: Gibran Tak Punya Ijazah SMA, Penyetaraan Cacat Hukum, Ini Bukti Fatalnya
-
Pemerintah Jamin Masyarakat 3T Raih Akses Listrik 24 Jam di 2026
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Geger! dr. Tifa Tuding Ibu Jokowi Bukan Ibu Kandung, Roy Suryo dan Refly Harun Ikut Terlibat?
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029