- Kejaksaan Agung membantah keras keberadaan Najelaa Shihab di grup WhatsApp kasus Nadiem Makarim, sementara pihak pengacara Nadiem dan Najeela sendiri mengonfirmasi keanggotaannya
- Najelaa Shihab mengakui ada di beberapa grup WhatsApp dengan Nadiem, namun menegaskan diskusinya hanya sebatas kebijakan pendidikan, bukan pengadaan Chromebook
- Kejaksaan Agung menyatakan hingga saat ini belum pernah memanggil atau memeriksa Najelaa Shihab sebagai saksi dalam kasus korupsi Chromebook
Suara.com - Babak baru kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook yang menjerat Nadiem Makarim memanas dengan munculnya nama pegiat pendidikan Najelaa Shihab. Terjadi saling bantah yang membingungkan publik antara pengakuan Najeela, pernyataan pengacara Nadiem, dan sanggahan tegas dari Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait keberadaannya di sebuah grup WhatsApp krusial.
Kejaksaan Agung secara terang-terangan menepis informasi yang menyebut Najelaa Shihab berada dalam satu grup WhatsApp dengan tersangka Nadiem Makarim. Bantahan ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung.
“Saya konfirmasi bahwa terkait (Najelaa Shihab) di grup, itu enggak ada,” kata Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Anang bahkan menegaskan bahwa hingga saat ini, penyidik di Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Khusus (Jampidsus) belum pernah melayangkan panggilan pemeriksaan terhadap Najeela sebagai saksi dalam kasus ini.
“Sampai saat ini belum ada pemanggilan terhadap Najelaa Shihab,” tegasnya sebagaimana dilansir Antara.
Pernyataan Kejagung ini bertolak belakang dengan klaim yang dilontarkan oleh tim kuasa hukum Nadiem Makarim. Pada Senin (27/10), pengacara Nadiem, Tabrani Abby, dengan yakin menyebut Najeela Shihab adalah salah satu anggota grup WhatsApp yang berganti-ganti nama dari 'Edu Org', ‘Mas Menteri Core Team’, hingga ‘Education Council’.
“Di situ ada Jurist Tan, ada Fiona, ada Najeela, dan lain-lain yang sebenarnya membahas hal yang sama,” kata Abby, seraya menyebut peran Najeela adalah sebagai ahli pendidikan yang memberikan gagasan kepada Kemendikbudristek.
Di tengah simpang siur ini, Najeela Shihab akhirnya buka suara. Pendiri Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) ini membenarkan bahwa dirinya memang berada di dalam grup percakapan bersama Nadiem.
“Saya bersama total puluhan orang lainnya, ada di beberapa grup WhatsApp bersama Nadiem Makarim maupun mitra-mitra pendidikan independen dan eksternal, serta pejabat-pejabat kementerian selain Nadiem Makarim,” ucapnya secara terpisah.
Baca Juga: Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
Namun, Najelaa memberikan batasan yang jelas. Ia membantah keras pernah ikut membahas, baik secara langsung maupun di dalam grup, terkait perencanaan atau pengadaan Chromebook dan peralatan IT.
Menurutnya, fokus diskusinya adalah seputar substansi kebijakan pendidikan, seperti kurikulum dan penerimaan siswa baru.
“Karena program ini bukan lah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan PSPK, yaitu substansi kebijakan pendidikan, bukan sarana dan prasarana,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
Skandal Chromebook: Pengacara Nadiem Tunjuk Hidung Stafsus, Siapa Dalang Sebenarnya?
-
Najelaa Shihab di Grup WA Nadiem, Bantah Ikut Bahas Korupsi Chromebook: Bukan Lingkup Saya
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar