- Analis politik Boni Hargens mengkritik Komite Reformasi Polri berpotensi mengalami paralisis analisis tanpa aksi konkret.
- Stagnasi komite ini mengancam hilangnya kepercayaan publik terhadap progres reformasi kepolisian yang berjalan.
- Kurangnya transparansi berisiko menyebabkan penyusupan kepentingan politik serta melemahkan independensi institusi Polri.
Boni menjelaskan bahwa reformasi Polri tidak cukup hanya mengubah struktur organisasi atau menggeser posisi pejabat. Reformasi sejati, kata dia, melibatkan transformasi budaya kerja di semua tingkatan, sebuah agenda yang menurutnya sudah dijalankan oleh Kapolri Listyo Sigit.
Transformasi tersebut harus berlandaskan tiga pilar utama kepolisian modern:
Profesionalisme: peningkatan kompetensi teknis, etos kerja berorientasi hasil, serta dedikasi dalam penegakan hukum tanpa diskriminasi.
Transparansi: keterbukaan terhadap pengawasan publik serta pelaksanaan proses yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
Akuntabilitas: setiap keputusan harus jelas pertanggungjawabannya, disertai mekanisme sanksi tegas bagi pelanggar.
“Ketiga pilar ini adalah fondasi kepolisian demokratis. Inilah inti reformasi yang harus dijaga dan dijalankan,” pungkas Boni.
Berita Terkait
-
Jenazah Alvaro Kiano Nugroho Diserahkan Kembali ke Keluarga
-
Catut Nama Perusahaan Tambang, Anggota DPR Khilmi Terancam Dilaporkan ke MKD dan Mabes Polri
-
Tegaskan Polri Tetap di Bawah Presiden Prabowo, Habiburokhman: Saya Orangnya Pak Prabowo
-
Pakar Hukum Desak Reformasi Polri Secara Radikal: Komisi III Harus Berani Berbenah Total
-
Komisi III DPR: Reformasi Polri Harus Kultural, Bukan Struktural
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Mendagri Minta PKK Papua Pegunungan Pastikan Program Tepat Sasaran