News / Nasional
Kamis, 04 Desember 2025 | 21:00 WIB
Pengamat politik, Boni Hargens usai menghadiri sebuah diskusi di Jakarta. (ist)
Baca 10 detik
  • Analis politik Boni Hargens mengkritik Komite Reformasi Polri berpotensi mengalami paralisis analisis tanpa aksi konkret.
  • Stagnasi komite ini mengancam hilangnya kepercayaan publik terhadap progres reformasi kepolisian yang berjalan.
  • Kurangnya transparansi berisiko menyebabkan penyusupan kepentingan politik serta melemahkan independensi institusi Polri.

Boni menjelaskan bahwa reformasi Polri tidak cukup hanya mengubah struktur organisasi atau menggeser posisi pejabat. Reformasi sejati, kata dia, melibatkan transformasi budaya kerja di semua tingkatan, sebuah agenda yang menurutnya sudah dijalankan oleh Kapolri Listyo Sigit.

Transformasi tersebut harus berlandaskan tiga pilar utama kepolisian modern:

Profesionalisme: peningkatan kompetensi teknis, etos kerja berorientasi hasil, serta dedikasi dalam penegakan hukum tanpa diskriminasi.

Transparansi: keterbukaan terhadap pengawasan publik serta pelaksanaan proses yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.

Akuntabilitas: setiap keputusan harus jelas pertanggungjawabannya, disertai mekanisme sanksi tegas bagi pelanggar.

“Ketiga pilar ini adalah fondasi kepolisian demokratis. Inilah inti reformasi yang harus dijaga dan dijalankan,” pungkas Boni.

Load More