- Banjir rob menggenangi pesisir Jakarta sejak Kamis, 4 Desember 2025, dan dipantau langsung oleh Gubernur DKI Jakarta.
- Puncak ketinggian air rob terjadi pada Jumat pagi pukul sembilan, namun dilaporkan mulai berangsur menurun setelahnya.
- Pemprov DKI Jakarta melakukan mitigasi dengan pemompaan air dan menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan.
Suara.com - Banjir rob kembali menggenangi sejumlah wilayah di pesisir Jakarta sejak Kamis (4/12/2025).
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengaku telah memantau pergerakan air pasang tersebut sejak malam tadi.
"Dari semalam, saya terus memonitor," kata Pramono saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025).
Figur lulusan Institut Teknologi Bandung ini menyebutkan bahwa puncak ketinggian air sempat terjadi pada pagi hari.
Namun, ia memastikan kondisi berangsur membaik berdasarkan laporan yang diterimanya.
"Puncaknya ini tadi jam 9, dan sekarang sudah mengalami penurunan. Sebenarnya dari semalam pun mulai dari jam 10-an sudah turun, tetapi memang pagi ini naik lagi jam 9 tadi, dan sekarang saya sudah mendapatkan laporan sudah turun lagi. Mudah-mudahan segera normal," jelasnya.
Pramono menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu bekerja berdasarkan data dalam mengambil kebijakan penanganan banjir.
Salah satu langkah mitigasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pemompaan air sejak dini.
"Jadi, memang betul-betul pemerintah Jakarta menggunakan data untuk melakukan kebijakan apa yang dilakukan, termasuk kemudian pemompaan yang kami lakukan sejak awal," ucap Pramono.
Baca Juga: Jakarta Siaga Banjir Rob: Modifikasi Cuaca dan 600 Pompa Siap Redam Genangan Pesisir
Selain pemompaan, Pramono juga menyinggung peran krusial dari teknologi modifikasi cuaca (TMC) dalam mencegah banjir yang lebih parah.
Menurutnya, intervensi cuaca ini sangat membantu mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah ibu kota.
"Modifikasi cuaca membantu tidak terjadi banjir seperti yang kalau tidak kami lakukan modifikasi cuaca," tambahnya.
Meski curah hujan hari ini dinilai belum terlalu ekstrem, ia tetap menyiagakan langkah antisipasi jika intensitas hujan meningkat.
"Sehingga dengan demikian, modifikasi cuaca sebenarnya sudah kami lakukan beberapa kali, dan itu membantu sekali," tutup Pramono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Telkom Pastikan Akses Free WiFi di Posko Bencana Tersedia Gratis bagi Masyarakat
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan
-
Rapat Panas di DPR: Anggota Komisi IV Minta Menhut Raja Juli Mundur soal Penanganan Bencana Sumatra
-
Kapolri Ungkap Jejak Chainsaw di Kayu Gelondongan Banjir, Dugaan Kejahatan Hutan Makin Menguat?
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!