Suara.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkapkan hasil investigasi bahwa penyebab kecelakaan di Tanah Air didominasi oleh faktor geometrik jalan.
"KNKT selaku lembaga non-struktural yang bertugas mewujudkan keselamatan transportasi, berdasarkan hasil investigasi yang kerapkali dilakukan menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan didominasi oleh faktor geometrik jalan," kata Soerjanto Tjahjono dalam webinar Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang Disebabkan oleh Faktor Geometrik Jalan yang dipantau di Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Soerjanto menjelaskan, pada studi kasus kecelakaan yang terjadi di ruas jalan Solo-Ngawi pada 2018, disimpulkan terdapat hazard (bahaya) yaitu ada desain kecepatan tinggi, mixed traffic (gap kecepatan), tabrak depan, dan tabrak belakang.
Ia menyampaikan, KNKT merekomendasikan untuk dilakukan survei inspeksi keselamatan jalan (BPJN dan BPTD), segregasi lalu lintas dengan kecepatan yang berbeda, dan manajemen traffic calming (aksesibilitas vs keselamatan).
Selanjutnya, elemen alinyemen horizontal di Tikungan Harmoko Musi Banyuasin yang kerap kali terjadi kecelakaan tunggal kendaraan terguling atau menabrak tebing.
Identifikasi bahaya pada kasus kecelakaan tersebut yaitu tikungan patah setelah jalan lurus, ada tikungan ganda searah, dan minimnya informasi delineasi jalan. Delineasi jalan adalah suatu pola informasi yang terstruktur untuk menuntun pergerakan kendaraan secara berkeselamatan pada sepenggal jalan, baik untuk kondisi siang dan malam maupun dalam kondisi kering dan basah.
Rekomendasi yang telah diberikan di antaranya perbaikan informasi delineasi jalan, pra-desain perbaikan geometrik tikungan, dan perbaikan geometrik tikungan.
Kemudian, elemen alinyemen vertikal pada Tebing Breksi Sleman Jogja yang terdapat perbedaan tinggi sebesar 191 meter dengan gradien maksimal 35 persen sejauh 1,81 km.
Pada lokasi ini, kata dia, yang ditemukan adalah ada turunan panjang dan ekstrem, jalan beton dan drainase beton, serta minimnya informasi delineasi jalan.
Baca Juga: Kecelakaan di Tol Lampung karena Sopir Mengantuk, KNKT: Pemandangannya Membosankan
"Rekomendasi yang harus ditindaklanjuti di antaranya perbaikan informasi delineasi jalan, penyediaan forgiving road, dan pemberian edukasi terkait delineasi jalan," ujarnya.
Soerjanto menambahkan, kecelakaan lalu lintas jalan saat ini menjadi penyebab kematian, cedera, hingga kecacatan yang dominan di seluruh dunia.
Kurang lebih sebanyak 1,3 juta orang meninggal dunia dan sekitar 20-50 juta orang terluka akibat kecelakaan jalan pada setiap tahun.
Ia mengungkapkan, sebagian besar jalan di Indonesia bukanlah jalan yang sengaja dibangun, melainkan jalan peninggalan jaman Belanda, jalan tikus, jalan setapak, jalan lingkungan yang kemudian dilebarkan dan diperkeras sehingga tampak menjadi bagus.
"Jalan tersebut ada tanpa melalui kaidah keselamatan infrastruktur jalan yang baik yang terdiri dari audit keselamatan jalan, inspeksi keselamatan jalan, analisa dampak keselamatan jalan, manajemen daerah rawan kecelakaan, serta laik fungsi jalan, sehingga sangat mungkin jalan tersebut menyimpan banyak bahaya yang bisa kapan saja menyebabkan orang celaka," pungkasnya. [Antara]
Berita Terkait
-
KNKT Ungkap Dua Penghambat Pemberantasan Truk ODOL di Indonesia Sulit Dilakukan
-
KNKT Ungkap Biang Kerok Truk Sound Horeg Kebal Aturan dan Sulit Diberantas
-
Terungkap Biang Kerok Kecelakaan Truk, Hino dan Pertamina Ambil Langkah Ini
-
Terungkap KMP Tunu Pratama Tenggelam karena Overload Muatan, DPR: yang Terlibat Seret ke Penjara
-
Kebakaran KM Barcelona V: KNKT Ungkap Kendala Bahasa dan Temukan Fakta Mengejutkan Soal Penumpang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Foton Menggandeng Kalista Penetrasi Pasar Kendaraan Listrik Komersial Area Jawa Timur
-
8 Tips Merawat Motor Matic Agar Awet dan Tetap Nyaman Dipakai Sehari-hari
-
Rahasia Irit Daihatsu Rocky Hybrid Terungkap: 5 Kunci Tembus Rekor Konsumsi BBM Setara Motor
-
Bongkar Rahasia Perusahaan, Ini yang Terjadi pada Motor Baru Honda sebelum Dikirim ke Rumah
-
Mitsubishi Fuso Jamin Biaya Kepemilikan Fighter X Tractor Head 4x2 Lebih Murah
-
Wuling Motors dan Pos Indonesia Hadirkan Mitra EV Sebagai Solusi Kendaraan Logistik
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan
-
Kakorlantas Sudah Tak Pakai Strobo, Pejabat Lain Kapan?
-
Rocky Hybrid Catat 500 Pemesanan, Konsumen Baru Terima Unit November
-
Mitsubishi Fuso Luncurkan Fighter X Tractor Head 4x2 Pertamanya di Indonesia