Suara.com - Rencana pemerintah untuk mengimpor beras menuai kecaman. Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih mengatakan, pemerintah pernah melontarkan pernyataan bahwa Indonesia sudah mencapai swasembada pangan. Namun, justru mengeluarkan wacana untuk melakukan impor beras.
Menurut dia, pemerintah seharusnya terbuka dan jujur kepada publik tentang produksi beras dan juga konsumsi nasional. Karena, tanpa adanya keterbukaan soal produksi beras, pemerintah akan selalu punya alasan untuk melakukan impor beras. Ini membuat Indonesia menjadi negara agraris yang selalu tergantung kepada beras impor.
“Tahun 2013 kan pemerintah mengatakan Indonesia sudah surplus beras, begitu juga kemungkinan itu akan terulang pada 2014. Tapi kenapa baru selesai pemilu justru muncul rencana untuk impor beras. Sampai sekarang ini kan belum pernah ada keterangan resmi tentang produksi beras nasional, pemerintah hanya mengatakan telah swasembada beras. Ini yang seharusnya diubah,” kata Henry kepada suara.com melalui sambungan telepon, Rabu (7/5/2014).
Henry menambahkan, UU Pangan menyebutkan pemerintah tidak boleh melakukan impor beras apabila produksi pangan nasional mencukupi. Artinya, impor beras baru bisa dilakukan apabila produksi beras nasional memag tidak bisa mencukupi untuk kebutuhan konsumsi nasional.
Rencana pemerintah untuk impor beras muncul karena Perum Bulog baru bisa melakukan pengadaan beras sebanyak 700 ribu ton hingga April 2014. Padahal, tahun lalu pada periode yang sama, Bulog berhasil melakukan pengadaan beras sebanyak 1 juta ton. Apabila hingga akhir tahun pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog tidak mencapai 2 juta ton, maka pemerinta berencana akan melakukan impor beras.
Berita Terkait
-
Program Petani Keren FAO Digagas, Puluhan Bibit Muda Dilatih Menjadi Agripreneur
-
Terlalu Lama Disimpan, Beras di Gudang Bulog Banyak yang Turun Mutu
-
Renungan Hari Tani: Tanah Subur, Petani Tak Makmur
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Dasco Ungkap 4 Isu yang Dibahas Pertemuan Tertutup dengan Seskab dan Tiga Menteri Prabowo
-
Genjot Kredit, BFIN Incar Penyaluran Pembiayaan Sektor Mesin Cetak
-
IHSG Sesi I Terbang Berkat Komoditas! Sektor Teknologi dan Keuangan Terkapar
-
ASN Wajib Update Data SIASN ASN Digital untuk Jabatan, Dapodik, Gaji dan Tunjangan
-
IHSG Terus Menguat di Sesi Pertama, Perdamaian Israel-Hamas Jadi Katalis?
-
BBM Etanol: BPKN Usul Masyarakat Bisa Minta Ganti Rugi Jika Kendaraan Rusak
-
BRI Insurance Cetak Laba Rp467 Miliar, Sanggup Jaga Margin di Tengah Badai Regulasi Baru
-
Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
-
Menkeu Purbaya Sowan ke Pasar Modal, IHSG 'To The Moon'?
-
Bank Indonesia : Penjualan Eceran Diramal Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya